Internasional High School...
Semua siswa dan siswi dari seluruh penjuru sekolah berhamburan keluar ruangan setelah bel terakhir menggema nyaring menandakan jam pelajaran hari ini telah usai tepat pukul 16.00 KST.
Terlihat Irene, gadis dengan visual sempurna itu kini berjalan menyusuri koridor sekolah bersama Wendy dan Joy. Sama seperti murid yang lain, Irene pun ingin segera pulang dan merebahkan diri di ranjang empuk miliknya setelah kegiatan hari ini membuat tubuh serta otaknya lelah.
Sesampainya di depan gerbang IHS, Irene harus berpisah arah dengan kedua sahabatnya yang hendak pergi ke halaman parkir sekolah dimana mobil Wendy berada.
" Irene-ah, kami pergi dulu ne? "
" Ne, hati-hati dijalan. " Irene melambai sekilas kearah Wendy dan Joy sebelum melangkahkan kakinya menuju halte bus dan mendudukkan dirinya menunggu kedatangan paman Oh, supir keluarga Bae.
Sepanjang sejarah, menunggu adalah hal yang paling membosankan. Begitu pula yang dirasakan Irene, gadis itu menunduk menyibukkan diri dengan menggoyang-goyangkan kedua kakinya, bersama pikiran yang jauh berkelana membuatnya melamun. Entah sudah berapa lama Irene melamun hingga ia tak menyadari kehadiran seseorang yang berdiri dihadapannya.
" Irene-ah, Nyeongan! " Sapaan khas menyentak kesadaran Irene, gadis itu kemudian mendongak menatap Jisoo yang tersenyum hangat kearahnya.
" Jisoo-ya. " Irene bangkit dari tempatnya, ia tersenyum senang dengan kehadiran partner visualnya, namun tak lama senyum itu luntur mendapati Krystal dengan tatapan sinis berdiri disamping Jisoo.
Pandangan Irene turun kearah tangan Jisoo yang menggenggam erat pergelangan tangan Krystal. Irene tersenyum kecut tak menampik fakta bahwa dirinya cemburu. Krystal yang melihat perubahan ekspresi Irene tersenyum miring, namun sedetik kemudian menatap Jisoo kecewa karena gadis kesayangannya itu segera melepaskan genggaman hangatnya.
" Irene-ah, kau belum pulang? " Tanya Jisoo heran mengingat sekolah sudah sangat sepi hanya tersisa beberapa siswa termasuk ia yang sebelumnya menemani Krystal keperpustakaan terlebih dahulu.
" Ne, paman Oh belum datang untuk menjemputku. " Jawab Irene dibalas anggukkan mengerti oleh Jisoo.
" Kalau begitu ikutlah bersama kami, aku akan mengantarmu pulang setelah itu. " Tawar Jisoo membuat Krystal mendelik tak suka.
" Ta— "
" Joohyun-ah! "
Ucapan Irene terpotong ketika suara tak asing seseorang menyapa pendengarannya membuat gadis itu dengan cepat menoleh dan terkejut mendapati Yoona dan Donghae berdiri didepannya seraya tersenyum hangat kearahnya.
" Eomma, Appa? " Irene terpaku melihat kehadiran sosok kedua orang tuanya yang justru membuat Irene bertanya-tanya kenapa kedua orang tuanya ada disini.
Tentu gadis itu merasa bingung namun juga senang diwaktu yang sama. Selama ini, Yoona maupun Donghae tidak mempunyai luang untuk bersantai apalagi sampai datang ke sekolah Irene hanya untuk menjemput anak gadis mereka.
" Joohyun-ah, gwaenchana? " Tanya Yoona khawatir melihat putri cantiknya hanya diam menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Sejujurnya Yoona cukup takut melihat diamnya Irene yang membuatnya berpikir bahwa gadis mungil itu tidak nyaman dengan kehadiran dirinya serta Donghae.
" Ne? "
" Gweanchana? Kenapa kau melamun sayang? "
Irene menyadari kekhawatiran Eommanya, gadis itu kemudian tersenyum dan menggeleng pelan seolah mengatakan dirinya baik-baik saja sebelum membawa kaki jenjangnya lebih dekat yang langsung disambut oleh pelukan hangat dari Yoona diikuti Donghae yang mengusap lembut surai hitam miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUO VISUAL || Jirene
FantasyShort Story ❝ Duo Visual ❞ Jisoo x Irene Happy Reading❤️ END ••• ❝ I hope the wind will tell you how much, I Love You ❞ ❝ ...Tak semua cinta berlabuh pada pemiliknya. Tak semua cinta berpulang ke tempat yang diinginkan sebelumnya. Tak semua cinta b...