Chapter 13

675 129 25
                                    

SNU Hospital...

Jisoo tak pernah sedikitpun melepaskan pandangannya dari sosok yang yang terbaring diatas ranjang rumah sakit. Jisoo menatap nanar wajah polos Irene yang tertidur karena pengaruh obat bius yang diberikan dokter setelah beberapa saat yang lalu Irene sadar dari pingsannya dan mulai menangis ketakutan.

Dari hasil pemeriksaan sementara, dokter mengatakan padanya bahwa Irene mengalami trauma ringan.

Jisoo masih bisa mengingat dengan jelas saat Mino berada diatas tubuh polos Irene. Hal itu tentu membuatnya marah, sedih sekaligus kecewa. Marah pada Mino yang sanggup melakukan hal serendah itu, sedih karena lagi-lagi gadis yang ia cintai lah yang menjadi korbannya, serta kecewa pada dirinya sendiri yang harus gagal untuk yang kedua kalinya.

Jisoo gagal menjaga Irene setelah sebelumnya ia juga gagal menjaga Krystal. Kedua gadis kesayangannya itu harus mendapatkan hal buruk itu karenanya.

Jisoo menyesal.

" Mianhae.. Naega mianhae.. "

Jisoo menunduk, tubuhnya mulai bergetar hebat. Isakan kecil mulai terdengar memilukan, air mata yang ia tahan sejauh ini akhirnya tumpah. Gadis visual penuh keceriaan itu menangis untuk kedua kalinya.

Irene adalah gadis kedua yang berhasil membuat Jisoo menangis setelah Krystal, tentunya.

" Mianhae, ini semua salahku. Mianhae Rene-ah.. "

Jisoo menghapus kasar air matanya saat mendengar pintu ruang rawat Irene berderit. Jisoo bangkit dari duduknya, berbalik mendapati kedua orang tua Irene— Donghae dan Yoona masuk lengkap dengan wajah panik dan khawatir mereka. Jisoo menggeser tubuhnya sedikit menjauh membiarkan keduanya melihat Irene.

" Joohyun-ah.. " Satu tangan Yoona meraih tangan Irene dan menggenggam nya dengan erat, tangan lainnya yang bebas membelai pucuk kepala Irene yang tak terusik sedikitpun. Yoona menangis melihat kondisi Irene saat ini.

Ia tidak tau pasti apa yang sudah terjadi karena sebelumnya pihak sekolah hanya mengatakan jika sesuatu yang buruk baru saja terjadi pada putrinya. Dan melihat Irene dalam keadaan seperti ini membuatnya tak kuasa membendung air matanya sendiri. Ia benar-benar sangat khawatir pada kondisi putrinya itu.

" Gwaenchana, Joohyun akan baik-baik saja. " Ucap Donghae, tangan besarnya mengusap lembut punggung Yoona berharap bisa membuat istrinya itu sedikit lebih tenang.

" J—Jeosonghamnida... " Lirih Jisoo namun masih bisa di dengar oleh Donghae dan Yoona yang langsung mengalihkan perhatian mereka kearah Jisoo yang menunduk.

Terlalu malu hanya untuk sekedar mengangkat wajahnya. Donghae dan Yoona memberikan tanggung jawab yang begitu besar kepadanya untuk menjaga putri mereka, ia sudah berjanji namun ia malah mengecewakan keduanya.

" Jeosonghamnida paman, bibi. I-ini semua salahku. A-aku tidak bisa menjaga Irene. Ini semua salahku. Jeosonghamnida, aku mengecewakan kalian, aku melanggar janjiku pada kalian... "

Jisoo semakin menunduk dalam, sekuat tenaga menahan air matanya untuk tidak turun. Yoona menggeleng pelan, tak terima dengan ucapan Jisoo.

Wanita bermarga Bae itu kemudian melangkahkan kakinya perlahan mendekati Jisoo, menariknya kedalam pelukan sesaat sebelum melepasnya dan membawa teman putrinya itu untuk duduk di sofa yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

DUO VISUAL || JireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang