01. Rindu Menggunung

122 9 0
                                    

" Huh huh huh huh huh... "

Kia berlari sekuat yang dia bisa. Mengumpulkan sisa sisa tenaga dalam tubuhnya untuk menjauh dari sosok misterius yang ingin membunuhnya. Sesekali ia menoleh kebelakang untuk memastikan apakah jaraknya dengan sosok misterius itu sudah jauh. Azkia Lauren Alexander merasa dirinya sudah berlari lebih kencang dari saat ia dikejar anjing tetangganya dulu , namun naas sosok misterius itu sedikit lagi akan menggapai Kia. " Tolongggg.. "

Teriakannya tak mampu menembus hutan yang gelap gulita , seakan suaranya ditelan oleh pepohonan kekar dalam hutan itu. " To.. longg.. "

Energi gadis bersuarai coklat itu habis terkuras. Tubuhnya tersungkur ke bawah. Matanya sangat menyiratkan ketakutan yang begitu mendalam. Semakin dekat sosok misterius itu. Sosok yang kekar dan gagah , namun auranya mencekam. Jubah hitamnya menambah kesan jahat di mata Kia.

Kia berusaha untuk membangkitkan badan mungilnya. Di kejauhan 2 meter dari tempat ia tersungkur , Kia melihat pria gagah yang juga berjubah hitam. Namun bukan untuk membunuh atau mencekiknya. Pria itu mengulurkan tangannya pada Kia. Saat Kia ingin meraih uluran tangan pria didepannya , tubuhnya terseret ke belakang. Rupaya sosok misterius itu yang menarik Kia ....... tanpa menyentuhnya. " Tolonggggg...."

" Aaaaa". Kia terbangun dari tidurnya. Keringat bercucuran di wajah gadis manis itu. Rambutnya acak-acakan , dadanya berdegup kencang , sepertinya ia sedikit kekurangan oksigen. Gadis itu mengusap keringat-keringat yang membasahi wajah dan badannya. Meneguk saliva yang tersisa sedikit di mulutnya. Tangan Kia meraih air minum yang ada di atas meja samping tempat tidurnya.

Gleekkk ... Glekkkk... Glekkk..

" Huh , untung cuman mimpi. " ucap Kia lega.

****
Seorang gadis bersurai coklat sedang duduk di meja belajarnya menatap sepucuk surat sambil sedikit menikmati hawa dingin malam dari jendela kamarnya. Pasalnya itu adalah kebiasaannya saat sedang merindukan seseorang , Eitss , bukan cuman kerinduan yang sedang tampak pada wajahnya yang manis itu , tapi ada banyak pertanyaan di kepalanya , ada banyak kecewa yang ia tunjukkan pada mata sendunya.

Maafkan Mommy yang mungkin membuat kamu sedih , kecewa , khawatir , atau bahkan marah pada Mommy. Tapi setiap yang Mommy lakukan selalu ada alasannya sayang , dan suatu hari nanti kamu akan memahami semuanya gadis kecil Mommy.
Mommy hanya pergi untuk sementara , bukan untuk meninggalkan kamu selamanya.
Mommy pasti akan kembali pada gadis kecil Mommy ini.
Suatu saat nanti ....

Mommy

" Kenapa Mommy tega sama Kia?" ucap gadis itu sambil terisak

Ya , dia sedang mengeluarkan butir-butir bening dari matanya. Sesekali ia mengusapnya , namun karena dadanya begitu sesak , butir-butir itu tak tertampung lagi hingga harus jatuh lagi dan lagi.

"Katanya Mommy pergi cuma sebentar , tapi apa buktinya , mana janji Mommy? 9 tahun Mommy meninggalkan Kia , dan itu bukan waktu yang sebentar."

Kenapaaaaaa.....
Apaa ...........
Kapaaannnnn...
Dan mengapaaa .... Argh

Sangat penuh dengan pertanyaan , tak ada yang bisa menjawabnya. Bukan , bukan tak ada , tapi belum menemukannya.

****
Kia mengisi air minun di cangkirnya untuk persediaannya di kamar. Saat ia mengisi air minum pada cangkirnya itu , dirinya tak sadar jika cangkir itu sudah penuh. Airnya tumpah-tumpah membasahi lantai dapur.

The Axton AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang