" Druff , tangan Lo? "
Kia melihat tangan Druff terluka akibat menahan anak panah yang mengarah kearahnya. Darah Druff merah pekat mendekati warna hitam.
" Gak usah khawatir , tangan saya bisa sembuh sendiri. " ucap Druff.
" Tapi Druff itu tangan Lo banyak banget darahnya. "
Kia yang melihat banyak darah yang menetes pada tangan kiri Druff , berinisiatif untuk menutup luka Druff dengan bajunya. Ia menyobek bagian ujung dari bajunya.
Kreeeeekkkkkk...
" Kamu ngapain?" tanya Druff.
" Gue mau tutup luka Lo biar gak infeksi." jelas Kia sambil melanjutkan menyobek bajunya itu.
"Mana tangan Lo" Kia menarik tangan Druff yang terluka dan melilitkan sobekan bajunya itu untuk menutup luka Druff.
" Sebenarnya gak perlu menyobek baju kamu karena luka saya ini bisa sembuh sendiri. " ucap Druff pada gadis yang baru saja selesai membalut lukanya.
" Maksud Lo? "
Druff membuka balutan baju Kia di tangannya. " Kamu lihat ini? Luka saya sudah sembuh." terang Druff.
Kia ternganga melihat luka Druff yang sudah sembuh bahkan tanpa meninggalkan bekas. " Kok.. kok bisa? " tanya Kia.
Druff hanya tersenyum miring melihat kepolosan Kia. Dirinya sibuk mengamati anak panah yang melukai tangannya. Ia sangat mengenali lambang yang ada dalam anak panah itu. " Kia , saya harus segera pergi. Saya akan antar kamu ke Academy dulu."
"Lo mau kemana? Gue ikut sama Lo." ucap Kia dengan entengnya.
"Nggak . Saya akan tetap antar kamu ke Academy. "
" Tapi gue gak suka penolakan. Gue akan tetep ikut sama Lo." bantah Kia.
" Kia , saya tidak mau kamu membenci saya setelah kamu tau siapa saya sebenarnya. "
" Maksud Lo? "
" Saya akan antar kamu ke Academy. " paksa Druff.
Kia akhirnya mengikuti perkataan Druff meskipun dalam kepalanya banyak sekali tanya tentang apa yang dikatakan Druff mengenai dirinya yang akan membenci Druff jika tau siapa Druff sebenarnya.
Druff membuat portal menuju ke depan gerbang Axton Academy dengan tangannya. Portal itu berbentuk lingkaran lonjong yang dikelilingi oleh asap hitam tebal. Druff mengajak Kia masuk ke dalam portal itu.
Setelah sampai di depan gerbang Axton Academy , Druff berniat langsung pergi , namun Kia menghentikannya. " Druff , tunggu. "
" Hmm?"
" Makasih buat hari ini. Dan ... hati-hati " pesan Kia pada Druff sembari melambaikan tangannya.
Druff hanya menampilkan ekspresi datarnya lalu masuk kedalam portal buatannya.
Kia juga masuk kedalam Academy. Disana Academy nampak sangat sepi. Tidak ada murid ataupun penjaga yang terlihat disana. Mereka mungkin sudah terlelap dalam alam mimpi. Kia berjalan menuju kamar 114.
Tokkk... Tokkk ... Tokkk
"Dira , gue datang.. " ucap Kia.
Tak ada yang membuka pintu , bahkan juga tak ada jawaban dari dalam.
Tokkk.. Tokkk .. Tokk
"Tiaraa , gue pulang. "
Setelah cukup lama menunggu seseorang membukakan pintu , akhirnya pintu itu terbuka. " Kiaa... "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Axton Academy
FantasiAzkia Lauren Alexander berpetualang mencari Mommy-nya di Hutan Desa Sebrang. Hingga sampai membawanya masuk ke dalam sebuah Academy yang sangat asing. Academy yang banyak menunjukkan keanehan dan berhasil membuat Azkia pusing dengan banyaknya deret...