27. Petualangan

32 4 0
                                    

" Kia...  " sapa Dira yang terbangun dari tidur singkatnya. 

Gadis bersurai coklat itu rupanya tak mendengarkan sapaan dari Dira. Ia tengah sibuk dalam lamunan malamnya. 

" Kiaaaaaa..  " teriak Dira mengusik ketenangan Kia.

Kia sontak saja terkejut dan seketika lamunannya buyar.

" Lo,  ngagetin aja.. "

" Ya Elo lagian,  ngelamun apa sih?  Malem-malem , entar kesambet penghuni hutan sini baru tau rasa. " ledek Dira

Kia menjadi teringat tentang apa yang membuatnya terlelap dalam pikirannya. Raut wajahnya kini berubah.

" Ternyata itu hanya hayalan.. " ucap Kia lirih.  Ia sedikit kecewa karena kehangatan pria dingin itu ternyata hanya bayangannya saja. 

" Lo gak tidur?  "

" Iya ini gue mau tidur,  Lo jangan ganggu ya.. "

" Yee,  siapa juga yang mau gangguin Lo tidur.  " jawab Dira ketus.

****
Malam telah berakhir dengan aman. Alam sedang menunjukkan keramahannya ditengah-tengah hutan yang terlarang ini. 

The Cadion sedang bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan mereka yang sepertinya akan menjadi perjalanan yang menantang. 

" Semuanya sudah siap?  " tanya Kevin.

Anggota Cadion yang lain hanya menganggukkan kepala menjawab pertanyaan Kevin. 

" Kalau gitu,  kita jalan sekarang! " pinta Kevin.

Mereka menyusuri hutan itu dengan waspada.  Karena hutan yang mereka tapak bukanlah hutan sembarang hutan,  melainkan Hutan Terlarang yang terkenal dengan keganasan penghuninya. 

Masing-masing dari mereka memperhatikan setiap langkah yang diambilnya,  karena apapun bisa terjadi di dalam hutan itu.  Hanya saja,  sedikit kecerobohan salah satu diantara mereka memecahkan keheningan.

Awwwww....

Kia tidak sengaja tersandung sesuatu yang setengah terkubur dalam tanah hutan.

Ujung jempol kaki gadis manik biru itu sedikit berdarah. 

" Kia,  Lo gakpapa?  " tanya Tiara

" Cuman sedikit berdarah.  " jawab Kia sedikit meringis karena menahan perih.

Kevin yang berada di depan,  memundurkan langkahnya menghampiri Kia. 

" Biar gue lihat ya?  Takutnya nanti ada apa-apa.  " ujar Kevin dengan lembut sembari mendudukkan Kia dan melihat luka di ujung jari jempolnya. 

Pemuda itu membersihkan luka Kia menggunakan sapu tangan yang ia simpan dalam sakunya. Ia juga menutup luka yang tak seberapa itu dengan sapu tangan kesayangan miliknya. 

Terlihat sweet namun tak berarti apa-apa bagi Kia. 

Di sudut yang lain,  Druff dan Axel hanya melihat drama itu tanpa berekspresi.  Hingga pandangan Druff tertuju pada sebuah barang yang tak lain adalah penyebab Kia tersandung. 

Ia mendekat dan mengambil barang itu,  The Cadios memperhatikannya. 

" Vas bunga?  " tanya Talitha.

" Kenapa ada vas bunga dalam hutan?  " sambung Arga sekali lagi dengan pertanyaan.

" Entahlah.  Tapi vas bunga ini agaknya bukan seperti vas bunga biasa.  " jawab Druff menerka-nerka

Ia memperhatikan setiap inci dari vas bunga itu dan membersihkannya dari tanah yang menempel. Jangan harap setelah digosok-gosok akan keluar jin seperti kisah Aladin. 

The Axton AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang