10 . Hujan Pertanyaan

44 7 0
                                    

Kia dan teman-temannya sudah berada di kelas. Begitupun dengan murid lainnya yang terlihat duduk tenang menunggu master pengajar datang.

Lalu muncul seorang master pengajar dari sebuah portal. Ia adalah Mr.Gurton. Master pengajar pengendali element.

" Selamat pagi. "

" Pagi Mr.Gurton. "

" Hari ini kalian akan saya ajarkan bagaimana memunculkan kekuatan yang ada pada diri kalian dan cara mengendalikannya. "

Tari nampak tak tertarik dengan kelas ini karena dia merasa dirinya sudah pandai dalam mengendalikan kekuatannya. Ya memang Tari adalah murid yang hebat terbukti dengan dia yang sudah pandai mengendalikan kekuatannya daripada temannya yang lain. Bahkan Tari sempat direkomendasikan masuk ke kelas atas , tapi Tari menolaknya. Entah apa alasan dia menolak tawaran emas itu.

Sedangkan di kursi pojok belakang sebelah kiri , nampak Kia yang kebingungan. " Aku tak punya kekuatan itu , lalu bagaimana aku bisa memunculkannya? "

" Kalian fokuskan pikiran kalian terhadap element apa yang ingin kalian gunakan. Lalu mulai keluarkan kekuatan kalian pada tangan kalian. Yang harus kalian lakukan adalah menyatu dengan alam. " terang Mr.Gurton seolah-olah menjawab pertanyaan Kia.

Semua murid nampak melakukan apa yang Mr.Gurton katakan. Dan benar saja , tangan mereka mengeluarkan berbagai element. Ada api , air , angin , dan tanah. Hanya ada dua murid yang tidak melakukan apa yang Mr.Gurton katakan. Dua murid itu adalah Kia dan Tari.

Tari sengaja tak melakukan apa yang Mr.Gurton perintahkan karena dia yakin dia sudah bisa. Sedangkan Kia , dia tak ada niat untuk membantah perintah Mr.Gurton , hanya saja dirinya ragu bisa mengeluarkan kekuatan itu. Karena dalam hatinya dia masih percaya jika ia adalah manusia biasa. Bukan bagian dari mereka.

" Apa aku coba saja ya? Tapi bagaimana kalau aku benar-benar bisa melakukannya? Ah , aku tak mau menjadi bagian dari mereka. "

Kia yang sedikit ragu akhirnya mencoba apa yang dikatakan Mr.Gurton. Ia mulai memfokuskan pikirannya untuk mengeluarkan element air , dan mencoba memunculkan kekuatan itu di kedua tangannya. Berulang kali Kia mencoba namun tak ada hasilnya , tangannya kosong tak ada kekuatan yang muncul.

" Mungkin benar aku memang manusia biasa. "

****
Di ruangan dengan cahaya minim sosok gagah berada di dekat jendela dengan kedua tangannya berlindung pada saku celananya. Menatap bintang-bintang di langit gelap , memikirkan sesuatu.

" Kepercayaan sudah aku dapatkan. Langkah selanjutnya adalah menjalankan rencana kedua. " ucap sosok itu pada dirinya sendiri dengan senyuman miring.

Lingkaran hitam keabu-abuan muncul di hadapan sosok itu. Lingkaran itu bercahaya namun redup , karena cahaya yang seharusnya terang saat sebuah portal digunakan kalah karena aura hitam Raja Kegelapan.

" Bagaimana kabarmu putraku? " tanya Raja Kegelapan.

Sosok misterius itu segera menundukkan tubuhnya dan menekuk tangan kanannya di depan perutnya sebagai tanda penghormatan kepada sang ayahanda yang juga merupakan seorang Raja. " Salah hormatku ayahanda."

" Terimakasih ayahanda telah menanyakan kabarku. Seperti yang ayahanda lihat , aku baik-baik saja. Lalu , bagaimana dengan keadaan ayahanda sendiri? " sambung sosok misterius itu.

" HAHA , keadaanku akan lebih baik jika kau mulai menjalankan rencana yang ayah katakan padamu setahun yang lalu. "

Kalo kalian lupa , baca lagi di chapter 1...

" Aku akan menjalankan rencana itu sebentar lagi ayahanda. Seperti yang ayahanda inginkan. "

"Ayahanda percayakan semua itu kepadamu putraku."

The Axton AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang