Azkia berjalan mengikuti pria di depannya. Manik biru itu menatap kagum sekelilingnya. Sebuah taman yang tak pernah ia temui sebelumnya. Berbagai bunga tumbuh di taman itu. Anehnya lagi , setiap bunga dalam satu tumbuhan memiliki lembar mahkota yang berbeda warna.
MENAKJUBKAN!!!Pikiran Kia hanya fokus pada keindahan yang ia tatap saat ini. Seolah tak ingin mendustakan ciptaan Tuhan yang mengagumkan. Semua kekagumannya itu dibunyarkan oleh suara yang mengejutkannya.
"Pegang ujung bajuku , cepattt!! " ucap pria bersurai silver itu kepada Kia dengan tegas.
" Kenapa? Mengapa aku harus memegang ujung bajumu? Kau ini aneh sekali. " jawab Kia ketus.
" Kau tak dengar , ada suara langkah kaki menuju arah kita. Sepertinya tak hanya satu orang , melainkan banyak orang. "
" Kau harus berhati-hati dan cepat pegang ujung bajuku! " sambung pria itu.
"B-baiklah "
Nampak lima lelaki bertudung hitam membawa senjatanya masing-masing. Menatap tajam Kia dan pria berambut silver itu.
Melihat tatapan lelaki bertudung itu membuat jantung Kia berdetak kencang , sangat kencang. Bahkan terlihat beberapa kali ia meneguk salivanya. Genggaman pada ujung baju pria bersurai silver itu mengerat. Keringat dingin mulai bercucuran perlahan. Kaki Kia lemas seketika.Namun berbeda dengan pria bersurai silver yang sama sekali tak menunjukkan rasa takut. Bahkan sikapnya sangat tenang. Seolah lima lelaki bertudung di depannya bukanlah ancaman besar baginya. SEPELEE !!
Kia's POV
Tubuhku lemas , jantungku seperti akan lepas dari tempatnya. Melihat sosok di depanku dengan senjata yang sepertinya siap membunuhku , sangat menakutkan.Apa aku akan hidup atau semuanya berakhir tragis disini. Tapi aku belum menemukan Enelly , aku harus bertemu Mommy. Bahkan aku belum menemukan pangeran tampan impianku. Astagaaaa ... banyak sekali pikiran - pikiran sadis dikepalaku.
Namun apa yang aku lihat , pria bersurai silver itu sangat aneh. Kenapa dia tak merasa takut? Seolah dia akan melahap kelima lelaki bertudung didepannya dengan sekali telan.
Aku memejamkan mata , tak sanggup melihat bagaimana kejamnya lelaki bertudung itu akan membunuhku dengan sekali tebasan.
Sringggg .. Sriiiinggggg...
" Astaga , mereka sedang melenturkan otot tangannya dengan memainkan pedang tajamnya itu untuk membunuhku . Oh Tuhan , selamatkan aku dari bahaya ini.Aku masih ingin hidup Tuhan. Tamat riwayatku. " bathin Kia sesaat setelah membuka kelopak matanya yang indah karena terdengar suara pedang yang menabrak angin.
Sringggg
Salah satu dari mereka mengarahkan pedangnya ke arah pria bersurai silver. Wow , dengan tanggap pria itu menangkap ujung pedang mengerikan itu dengan tangannya hingga mengeluarkan darah. Sedetik kemudian , MENAKJUBKAN .. Darah itu menghilang seketika. Ini benar-benar sangat aneh bagiku.
"Aku akan gila setelah ini. " ucap lirih Kia.
Aku terkejut saat cahaya biru datang tiba-tiba membentuk sebuah tombak. Tombak itu bewarna silver dengan ujung membentuk segitiga tajam. Anehnya lagi , tombak itu ada di genggaman pria yang saat ini bajunya sedang aku pegang erat-erat.
gambarannya seperti itu. Susah carinya -,
Kia's POV End
****
Pria bersurai silver's POV
" Pertarungan ini tak boleh berlangsung lama. Aku harus segera mengakhirinya. Karna ini akan membuatku terlambat menuju academy. " ucapnya dalam hati.
Segera aku mengeluarkan senjataku dan dengan gerakan kilat aku mengarahkannya pada perut lelaki bertudung yang pedangnya sempat aku tahan.
Tak hanya itu , aku mengarahkan tombak Tatigaku ke arah mereka berempat.
Seettttt...
Mereka semua terpental mundur. Perlahan menjadi abu lalu menghilang.
Pria bersurai silver's POV End
****
Kia yang melihat kejadian itu membelalakkan manik biruknya , menatap tak percaya dengan yang dilihatnya saat ini.
" Kau harus menjelaskan semua ini pria aneh!! " pinta Kia kepada pria bersurai silver .
" Tak ada waktu. Kita harus segera ke academy. Untuk keamananmu kita harus menggunakan portal agar sampai lebih cepat dan aman."
"Portal? Tuhan , ini semakin membuatku gila. Kalian semua aneh "
Kia menatap pria itu dengan tatapan kesal.
"Safier Elevastes."
Safier elevastes adalah sebuah mantra yang digunakan untuk membuat portal. Namun mantra ini hanya bisa digunakan 2 kali dalam 24 jam.
Sebuah portal dengan cahaya bewarna biru terbentuk sesaat setelah pria bersurai silver mengucapkan mantra.
Segera pria itu menarik Kia masuk ke dalam portal.
****
" Wow!! Ini seperti di dongeng-dongeng. Seperti istana.. " ucap kagum Kia.
" Ini bukan Istana. Ini adalah Axton Academy. " jawab pria itu.
Kia's POV
Aku menatap kagum bangunan yang ada di depanku ini. Begitu megah dan mewah. Sangat besar..
Bangunan sedikit kuno yang didominasi oleh warna putih. Sedikit warna oranye pada bagian depan gedungnya. Bangunan yang memiliki banyak pintu itu terlihat sangat indah." Ini seperti mimpi. "
" Jika saja aku menceritakan apa yang aku lihat saat ini pada Sonia. Dia pasti takkan percaya padaku. "
Aku melangkahkan kaki ku perlahan memasuki area bangunan itu lebih dalam. Dengan kepala yang sedikit mendongak melihat tingginya bangunan academy ini. Mulut yang menganga karena sedikit tak percaya dengan yang ku tatap.
Saat aku mencoba melangkah jauh lebih dalam lagi , tubuhku seperti menabrak sesuatu. Benar saja , aku menabraknya . Bukan sesuatu , tapi seseorang.
Kia's POV End
Akhirnya selesai juga chapter inii huaaa 😅
Maap kalo gak jelasss , chapter terpanjang saat ini.
Tunggu next chapter ya😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
The Axton Academy
FantastikAzkia Lauren Alexander berpetualang mencari Mommy-nya di Hutan Desa Sebrang. Hingga sampai membawanya masuk ke dalam sebuah Academy yang sangat asing. Academy yang banyak menunjukkan keanehan dan berhasil membuat Azkia pusing dengan banyaknya deret...