38. Melangkah Mencari Pusaka

25 5 1
                                    

Menerima kenyataan hidup adalah bagian dari cara kita untuk tetap bertahan hidup.

- Unknown


Semilir angin malam menembus kulit Kia yang kala itu sedang berdiri dengan gelisah di taman Castle.  Ia menggigit ujung kukunya sembari mondar-mandir menunggu janji Raja Kegelapan. Kia sangat berharap Raja Kegelapan bisa menepati janji dan membawa teman-temannya pergi dari Vanderk Mouis dengan selamat.

Saat akan menuju ke kamar , Druff melihat Kia sedang gusar. Hatinya ingin sekali menghampiri gadis itu,  namun egonya sedang terluka , hingga ia mengurungkan niat untuk kesana.  Druff berlalu begitu saja tanpa memedulikan Kia.

Lalu, seseorang memanggil nama Kia dengan keras. " Kiaaaaa!!  " , Kia pun menoleh melihat pemilik suara yang memanggilnya.  Betapa ia sangat terkejut sekaligus bahagia melihat pemilik suara yang memanggilnya barusan adalah Dira,  sahabatnya.  Matanya berkaca-kaca,  senyum pada bibir mungil itu kembali terajut. Kia menatap satu per satu temannya,  memastikan. Lantas ia berlari menuju The Cadion yang berada di lorong penghubung taman. 

Kia meraih tubuh Dira. Kedua sahabat itu berpelukan dengan lega.

" Akhirnya kalian selamat!  " kata Kia yang saat itu masih mendekap Dira.

Kia menatap Tiara setelah selesai melepas rindu dengan Dira. Beberapa detik mereka saling pandang,  kemudian berpelukan. Kia senang teman-temannya bisa selamat dari Mouis dan Alexa.

" Gue seneng karena kita akhirnya bisa kumpul lagi.  " kata Kia sembari menghapus titik air pada pipinya lantas mengumbar senyum. 

" Jangan seneng dulu! Kita belum sepenuhnya selamat ,  ya emang kita berhasil keluar dari penjara Vanderk Mouis,  tapi sekarang?  Kita ada di Castle Raja Kegelapan!! Kalian pikir kita selamat?   Kita keluar dari kandang macan,  tapi masuk ke kandang buaya.  " celetuk Talitha. 
Semuanya terdiam sejenak mencerna kata-kata Talitha. 

" Tapi yang jadi pertanyaan adalah,  siapa sosok bertudung itu yang menyelamatkan kita? Apa tujuannya? Dan kenapa dia membawa kita kemari? .  " pikir Arga kritis.

" Untuk saat ini, pertanyaan itu gak penting!  Sekarang kita harus keluar dari sini! " ajak Kevin dengan muka seriusnya. 

The Cadion mengangguk.  Mereka bergegas melangkahkan kaki akan keluar dari Castle Raja Kegelapan.  Tapi,  mereka kembali dihadang oleh beberapa penjaga disana. 

" Tidak ada yang bisa keluar darisini tanpa izin dari Raja!  " ucap salah seorang penjaga yang bermuka seram. 

Langkah kaki terdengar dari arah belakang The Cadion.  Melihat para penjaga yang tiba-tiba membungkukkan badan membuat The Cadion memalingkan pandangan ke arah belakang. 

" Kalian semua boleh pergi dari Castle ku ini. Tapi sebelum itu,  aku ingin membicarakan sesuatu dengan Kia.  " kata Fredrick sembari memandang Kia penuh isyarat. 

Kevin dengan tanggap beralih menarik Kia menjauh dari Raja Kegelapan. 

" Kita tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Kia. " katanya.

" Wohoo,  kalian tenang saja.  Saya tidak akan menyakiti teman kalian,  bukan begitu Kia?  " Fredrick tersenyum miring. 

Kia mengangguk ragu.  Anggukan Kia justru menjadi tanda tanya bagi Kevin,  Arga,  Talitha,  Dira,  Tiara dan Tari.

" Lo apa-apaan sih?  Kalo lo mau mati,  jangan libatin kita dong!  " tegur Tari dengan mukanya yang memerah. 

" Kia,  lo serius mau bicara berdua dengan Raja Kegelapan? " tanya Tiara penasaran. 

The Axton AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang