" Apa dua nyawa itu tak cukup bagimu untuk membalaskan dendam? " tanya Fotanas lagi.
" Tidak. Semua itu belum cukup adil bagiku. " jawab Fredrick.
" Lalu apa yang membuatmu cukup untuk merasa cukup? "
" Kau tau Fotanas , Red Diamond adalah ciptaanku dan Jain. Lalu kenapa Red Diamond tak bisa aku miliki , sedangkan putrinya Jain? Dia bisa memanggil Red Diamond bahkan menguasainya. " tanya Fredrick dengan amarah.
" Karena Red Diamond kau ciptakan saat hatimu masih bersih Fredrick. Tapi sekarang hatimu kotor penuh dendam. "
" Tapi dendam ku tak akan pernah berhenti sebelum aku menguasai Red Diamond dan menghabisi putrinya Jain. " jelas Fredrick.
" Apa kau lupa Fredrick , putra mu dan putrinya Jain sudah menyatu sejak sebelum mereka dilahirkan. Setiap kau menyakiti putrinya Jain , maka putramu juga akan merasakan sakit yang sama. " terang Fotanas.
" Setiap rasa sakit yang menimpa salah satu dari mereka , maka yang lainnya juga akan merasakan sakit yang sama. Kau harus ingat itu Fredrick. " lanjutnya.Fredrick hanya diam. Dalam pikirnya membenarkan semua ucapan Fotanas.
" Satu hal lagi yang harus kau tau Fredrick , esok akan terjadi super blood moon yang hanya terjadi setiap 195 tahun sekali. Itu artinya putra mu akan berubah menjadi pangeran kegelapan sepenuhnya. Dan di hari pertama putramu menjadi Pangeran Kegelapan sepenuhnya , dia akan mengacaukan 3 dunia , bahkan bisa saja dunia kegelapan sendiri. " terang Fotanas sekali lagi sebelum akhirnya dia meninggalkan tempat itu.
Fredrick menelaah semua yang dikatakan Fotanas. Ia menjadi bimbang memilih antara dendam atau putranya , sedangkan keduanya telah menjadi bagian dari hidupnya. Kegelapan bukanlah kegelapan jika tanpa dendam , tapi putranya adalah separuh dari jiwanya.
" Aku harus meminta Druff untuk tinggal disini beberapa hari lagi agar aku bisa mengawasinya. Jangan sampai dia sendiri yang menghancurkan dunia hitam. " tukas Fredrick dan keluar dari ruangan itu.
Fredrick hendak menemui Druff di kamarnya. Namun kamar Druff kosong. Ia tak mendapati seseorang ada didalam kamar itu. Fredrick menjadi cemas. Ia meminta seluruh pengawalnya untuk menyusuri castle dan mencari Druff.
" Pengawal! Pengawal! Cari dan bawa Druff ke hadapanku sekarang! " perintah Raja Kegelapan.
" Baik yang mulia. " jawab serentak pengawal yang berjaga didaerah sekitar kamar Druff.
****
Di koridor Academy , pria manik hitam itu sedang berjalan gagah ke arah utara. Raut wajahnya dingin tak ada simpul senyuman sama sekali.
Kia yang berjalan dari arah utara dan melihatnya menghampiri pria itu , karena sejak dirinya diantar didepan gerbang Academy , Druff baru sekarang kembali.
" Druff." sapa Kia menghalangi jalan Druff.
Druff tak menjawab sapaan Kia , ia tetap menampilkan wajah datarnya.
" Minggir! " ucap Druff." Lo darimana aja sih? " tanya Kia.
" Minggir! " Druff tetap mengucapkan kata yang sama.
" Gak mau. " bantah Kia.
" Gue bilang MINGGIR! " bentak Druff sambil mendorong Kia hingga ia terjatuh. " Auu" rintih Kia.
Sama sekali Druff tak memedulikannya , bahkan sekedar untuk menoleh ke belakang saja Druff seperti enggan.
Lutut Kia berdarah karena terbentur lantai terlalu keras. Druff mengendus-endus seperti anjing yang mencium bau tulang. Ia mencari-cari asal bau yang ia cium.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Axton Academy
FantasyAzkia Lauren Alexander berpetualang mencari Mommy-nya di Hutan Desa Sebrang. Hingga sampai membawanya masuk ke dalam sebuah Academy yang sangat asing. Academy yang banyak menunjukkan keanehan dan berhasil membuat Azkia pusing dengan banyaknya deret...