05. Aku Datang Enelly

50 9 0
                                    

" Gelap tapi tak menakutkan .. Yang terlihat mata belum tentu isinya .. " , Kia berfikir dengan keras mencari jawaban atas teka-tekinya itu .

" Apa ya? Kehidupan juga bergantung kepadanya , gelap juga tak selalu bahaya. Teka-teki ini lebih rumit dari rumus fisika dan matematika , hufftt. " sambung Kia sembari merebahkan tubuhnya di atas kasur berbalur merah muda.

"Rasanya aku tahu dimana itu.."

Kia yang mendengar sahabatnya menjawab dengan begitu yakin , sontak langsung bangun dari rebahannya yang begitu singkat itu.

"HUTANNN" suara Sonia dengan begitu lantang dan jelas.

"Hutann .. Hm ya lo benar. Hutan adalah tempat yang gelap tapi ada banyak kehidupan disana. " terang Kia membuat Sonia semakin yakin dengan jawabannya itu.

"Tapi hutan kan banyak . Hutan mana yang Tante Enelly maksud? "

" Hutan di desa sebrang . Hutan Pikalap!! "

"Lo kok bisa yakin? tau darimana? Kalo bukan? "

" Kalo iya? Di halaman kedua buku Enelly juga bilang dekat tapi tak terjangkau. Hutan yang paling dekat disini ya cuma Hutan Pikalap. Hutan yang terkenal angker , gelap pekat , dan juga dekat tapi gak ada yang pernah mau kesana." , terang Kia panjang lebar.

"Masuk akal , masuk akal. Jadii...? "

****
" Sonia , tolong jaga Bibi. Sering-sering jenguk bibi ke rumah selama gue gaada. " pinta Kia memohon dengan muka melas dan berterimakasih pada sahabatnya itu.

"Lo tenang aja Kia , Bi Atum disini aman sama gue. Lo tenang aja , jangan terlalu kepikiran sama kita , yakan Bi Atum?" tanya Sonia pada Bi Atum yang ada disebelahnya .

Terlihat Bi Atum menangis , namun ia segera menghapus air matanya ketika dua gadis itu mulai berhenti mengobrol , lebih tepatnya mengobrol tentang perpisahan. Bagaimanapun Nonanya itu harus bertemu dengan ibunya.

"Ehh eh iya Non Kia , bener apa yang diomongin Non Sonia. Kita pasti baik baik aja Non disini , jangan khawatir. "

****

Sepasang kaki bersepatu putih terlihat sedang berlari-lari. Mengeluarkan suara karena bersentuhan keras dengan tanah yang ia tapak.
Tampak seorang gadis bersurai coklat terkuncir dengan celana jeans berkemaja merah kotak-kotak berlari-lari seperti sedang mengejar sesuatu.

Sesekali ia berhenti untuk mengambil nafas dalam dan mengusap keringatnya yang mulai berjatuhan ke tanah. Diminumnya air dalam botol yang sebelumnya sudah ia siapkan ..

Gleekkkk ..  Glekkkk..

Botol yang awalnya penuh , kini hanya tersisa setengah. Setelah merasa jika energinya mulai terisi kembali , ia melanjutkan aksi lari-lariannya itu agar sampai di desa sebrang dengan cepat. Lantaran ia ingin segera melepas rindunya dengan Enelly.

"Akhirnya sampai"

Mata manik biru itu terlihat memandang sekelilingnya. Di depannya adalah hutan yang gelap pekat. MENAKUTKAN.
Hanya itu yang tergambar dari manik biru milik Azkia.
Ia memikirkan bagaimana jika dirinya tak selamat dalam hutan itu. Bukannya bertemu dengan Enelly malah bertemu makhluk makhluk bahaya.

Perlahan .. Step by step
Ia mulai melangkahkan kakinya mendekat menuju arah dalam hutan. Tangannya yang memegang tali tas yang ia pikul tampak gemetar.

Di usapnya kening mulus eksotisnya yang penuh keringat dingin. Matanya tak henti-henti menatap sekeliling, waspada jika ada bahaya mengancam.

Jauh .. Semakin jauhh Kia masuk ke dalam hutan gelap pekat itu , berharap Enelly datang menjemputnya.
Ia tak tau kemana kaki harus melangkah. Karena sedari tadi ia hanya berjalan dalam hutan tanpa tujuan. Tak ada tanda-tanda keberadaan Enelly.

Ia menyadari jika belum membaca halaman selanjutnya dari buku yang ditulis Enelly dengan tangannya sendiri.

"Aku harus membacanya , mungkin ada petunjuk keberadaan Enelly disini. "

Segera ia menurunkan tas yang ia pikul , dan mencoba menemukan sebuah buku kecil mungil yang ia cari.. Ketemuuuu ...

Tua tapi tak rapuh
Lebat tak beranak
Seorang diri

Sentuhan lembut gadis berhati suci
Memancarkan sinar
Menelan kegelapan

Astaga teka-teki lagi. Sejak kapan Mommy pandai berteka-teki seperti ini , bathin Kia sambil mengusap keringat bercucuran di wajahnya.







Sampai Jumpa di Next Chapter

Maaf ya kalau dirasa ceritanya sedikit lambat ..

Ini di chapter selanjutnya mulai ada tanda-tanda Azkia akan ke Academy dimana Enelly berada..

Keep stay😊😊😊

The Axton AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang