Di dalam kamar, Druff menunjukkan secarik kertas kuning. Kia bingung, lantaran ini tak seperti dugaannya sebelumnya. (Maap ya ges, Kia udah suudzon sama Druff, wkk)
"Apa itu Druff??"
Druff membuka gulungan kertas itu dan menggelar nya di atas meja, "Sebuah peta yang bisa membawa kita pada bagian lain dari Red Diamonds. " jawab Druff..
"Peta petunjuk keberadaan Red Diamonds? " Druff hanya mengangguk. Suasana hening seketika.
Kejadian kilas balik mengenai darimana Druff mendapatkan peta itu terputar kembali di ingatan Druff.
Cahaya merah tiba-tiba memenuhi ruang singgasana tepat setelah kepergian Frederick dari tempat itu. " Lucifer, kau ada disini? "
Tak heran mengapa Druff sedikit terkejut akan kehadiran Lucifer, pasalnya Lucifer adalah iblis yang begitu kuat dari tingkat paling tinggi, kekuatannya begitu dahsyat dan tak sembarang orang bisa menemuinya.
" Aku tahu 1/4 bagian dari Red Diamonds telah berada di Dunia Putih. Kau tertinggal satu langkah dari mereka Druff. " kata Lucifer menyayangkan.
"Aku tahu. Tapi bagaimanapun caranya aku akan mengambil alih diamond itu dari tangan mereka. " Tangan Druff mengepal seketika, tekadnya sudah bulat.
" Ha-ha-ha.. Kau jangan terlalu fokus pada hal kecil yang membuatmu melupakan hal yang lebih besar Druff.. "
"Apa maksud mu? "
Lucifer mengeluarkan sesuatu dari dalam tubuhnya. Gulungan kertas yang nampak telah usang ia berikan pada Druff.
"Pergilah ke tempat itu, kau akan menemukan bagian lain dari Red Diamonds. Aku mendapatkannya setelah melakukan tapa di air suci. Pergilah Druff tapi akan lebih mudah jika gadis pengendali Red Diamonds itu ada bersamamu.. "
Flashback off..
" Okey, gue mau kesana bareng lo.. " kata Kia menyiapkan dirinya. Semangatnya untuk mendapatkan Red Diamonds semakin membuncah. "Apapun pasti gue lakukan demi mendapatkan Red Diamonds. "
"Karena dengan diamond itu, mungkin ada harapan Enelly untuk kembali. " Dalam bathinnya, ia teringat kembali akan mommy-nya itu.
"Oh ya Druff, bagaimana kalau kita kesana bareng sama yang lainnya, karena gak mungkin jalan kesana mudah buat kita tempuh, kita butuh bantuan kan? "
Mendengar itu, Druff menajamkan matanya mentap Kia, tak Terima dengan ucapan menyepelekan seperti itu, " Kamu tidak percaya dengan saya, Kia? "
"Bukan, bukan gue gak percaya sama lo, tapi kita gak tau ada rintangan apa ke depannya , kalau rame-rame kita bisa saling ngelindungi kan? " yakin Kia pada Druff.
Druff terlihat memikirkan saran dari Kia. Jika dirinya menyetujui permintaan itu, ia takut Red Diamonds akan diambil alih oleh Dunia Putih, karena bagaimanapun Kia ada di pihak mereka. Tapi jika tidak menyetujuinya, ia tidak yakin Kia akan bersedia ikut dengannya.
" Baiklah, kamu boleh mengajak yang lain ikut bersama kita, tapi saya juga akan mengajak Axel.. Gimana, adil? "
"Setuju!!! "
****
Di markas, The Cadion nampak tengah berunding.
" Jadi, apa rencana kita untuk mendapatkan Red Diamonds? " tanya Dira
" Ini menjadi semakin susah karena kita tidak tahu keberadaan diamond itu. " sahut Tari.
" Oh ya, Arga belum dateng bawa Alghafa? Gue yakin Alghafa tahu tentang keberadaan bagian yang lain dari Red Diamonds.. " ujar Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Axton Academy
FantasyAzkia Lauren Alexander berpetualang mencari Mommy-nya di Hutan Desa Sebrang. Hingga sampai membawanya masuk ke dalam sebuah Academy yang sangat asing. Academy yang banyak menunjukkan keanehan dan berhasil membuat Azkia pusing dengan banyaknya deret...