37. Keputusan yang Sulit

25 5 2
                                    

Kia sedang mengambil air minum di dapur Castle. Rasanya,  ia begitu haus setelah drama yang terjadi hari ini.  Di teguknya secangkir air putih ditangannya itu.  Kemudian seorang pelayan datang.  Pelayan itu terlihat sedang menyiapkan semangkuk sup hangat.  Lalu terbersit sebuah rencana di pikiran Kia. 

" Ee maaf, apa ini sup buat Pangeran Druff? " tanya Kia menghampiri pelayan yang sibuk memanaskan sup.

" Iya betul. "

" Ee kalau gitu biar saya aja yang memberikan sup ini pada Pangeran Druff.  "

" Tapi - "

" Tidak apa , biar saya saja yang memberikan sup ini.  " kekeh Kia memaksa sang pelayan. 

" Baiklah.  "

Pelayan itu pergi dan membiarkan Kia yang menyiapkan sup untuk Druff.

Saat melihat sup yang sedang dimasak pelayan itu,  Kia mencium aroma yang menusuk hidungnya tajam. 

" Bau apa nih?  " kata Kia mengibas-ibaskan tangannya. 

Kia melihat isi dari sup itu.  Ia membulatkan mata ketika melihat kompisisi dari supnya.  Daging dan darah direbus dalam panci yang sama?  Dijadikan sup?  Ah,  Kia sungguh tak mengerti makanan apa ini.  Apa orang aneh aneh juga memakan makanan yang aneh?  Ya sepertinya begitu,  ini sungguh aneh sekaligus menjijikkan. 

Tapi tak peduli sup apa itu,  Kia akan tetap menjalankan rencananya. Ia menambahkan sedikit bubuk cabai yang diam-diam ia simpan di sakunya.  Sebenarnya bukan itu tujuan Kia membawa bubuk cabai,  ia berpikir dengan bubuk cabai,  dia bisa melumpuhkan musuh yang membahayakannya.  Tapi ternyata,  bubuk itu tidak terpakai sampai saat ini. 

Karena itu,  daripada sia-sia,  ditambahkanlah satu bungkus bubuk cabai kedalam sup milik Druff.  Haha! Terlihat begitu menyebalkan tapi sepertinya menyenangkan. Kia mengaduk-aduk sup itu sembari menutup hidungnya karena tak tahan dengan aroma amis dari sup darah itu.

Kia menyajikan sup itu dalam sebuah mangkuk dan meletakkannya diatas nampan lalu membawanya pergi ke kamar Druff. 

Ia begitu hati-hati dalam membawa sup itu agar tak tumpah.  Kia masuk kedalam kamar Druff,  namun kamar itu kosong.  Matanya mencari-cari kemana pria itu? 

" Kemana pria ganas itu? "

Sambil celingak-celinguk mencari Druff,  Kia meletakkan nampas berisi sup itu diatas meja. 

Lalu saat berbalik badan hendak keluar,  matanya tak sengaja melihat Druff yang telanjang dada. Rupanya pria itu baru saja selesai membersihkan dirinya. 

" Aaahhhhhhh..  " teriak Kia syok dan reflek menutup kedua matanya. 

Druff yang melihat Kia dikamarnya sebenarnya juga terkejut , tapi ia suka saat Kia ketakutan seperti ini. 

" Kamu ngapain disini?  " tanya Druff datar. 

" Druff,  sorry gue gatau kalau Lo lagi mandi.  Gue kesini cuman mau antar sup buat Lo.  " kata Kia yang masih saja tak membuka matanya sembari menunjukkan letak sup itu. 

" Ohh,  terus ngapain masih disini?  Sana keluar. Saya mau ganti baju,  kamu mau lihat?  " gertak Druff. 

Kia menggeleng-gelengkan kepalanya,  ia berjalan keluar sambil menutup mata.  Saat berjalan,  tak sengaja kaki Kia menyandung kakinya yang lain, gadis itu hampir saja terjatuh jika Druff tidak menangkapnya.

Dada telanjang Druff yang Kia hindari malah kini begitu dekat dengan matanya.  Bahkan tak sengaja,  tangannya menyentuh dada bidang Druff yang begitu seksi. Tangan Kia dapat merasakan roti sobek milik Druff.  Ahh,  enak sekali menjadi Kia!!

The Axton AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang