Dosen Rese Itu Suamiku! [END]

"Empat Belas: Kehidupan Baru."

"Kehidupan baru sama kamu itu adalah kehaluanku. Syukur-syukur aja jadi beneran."
_Notari27.

Seminggu lamanya berada dirumah nenek, kini mereka akan pulang keBandung.

"Nek, Vita pamit dulu ya, Nenek sehat-sehat disini," ujar Vita.

"Iya, hati-hati ya, Nenek doakan semoga pernikahan kamu sama Aldi selalu bahagia," Vita tersenyum, lalu mengangguk.

"Vita selalu dan sangat sayang sama Nenek," ucapnya lalu memeluk sang Nenek. Lalu Neneknya membalas pelukannya. Tak lama ia melepas pelukannya.

"Vita, ayo Nak!"

Vita mengangguk.

"Assalamualaikum, Nek."

"Waalaikumsalam,"

✔✔✔✔✔

"Anak Mama udah jadi istri orang sekarang, nanti dirumah mertua jangan males-males, heem?" Ucap Anisa.

"Pengin dirumah Mama sama Papa aja,''

"Istri kan harus ngikutin suaminya, memang Al mau tinggal dirumah Mama sama Papa?"

"Enggak tau. Tapi Dede pengin tinggal dirumah Mama-Papa aja."

"Yaudah nanti Mama bilang Al kal---"

"Eeh, jangan Ma! Aku gak papa tinggal dirumahnya Tante Flora,"

Anisa menyentil dahi Vita,"Tante... Tante... Mama!"

"Ih, banyak larangan banget sih!"

✔✔✔✔✔

"Mama sama Papa anterin kamu sampai sini ya, Mama capek mau pulang," ucap Anisa menurunkan putrinya didepan rumah yang hampir mirip dengan istana.

Aldi, Flora, dan Falanio sedang menunggu orangtua dan anak itu, karena sebentar lagi Vita akan tinggal bersama mereka.

"Iya, Mama sama Papa hati-hati ya,"

"Yaudah kalo gitu kita pamit ya Ra, Fal, Al,"

Aldi, Flora, dan Falanio mengangguk lalu Flora berkata, "Hati-hati, Nis,"

Setelah Anisa dam Alshad sudah pergi, kini mereka hendak masuk kerumah.

"Biasanya pengantin baru tuh nempel terus, ini kok kayak orang musuhan. Al, bantu bawain koper sama ranselnya Vita dong," ujar Flora---yang sangat senang menggoda Aldi dan Vita.

"Mama gak lihat aku juga bawa koper segede gini?"

"Al.. Al, kamu ini gak ada romantis-romantisnya banget," kata Falanio.

"Yaudah-yaudah," ujar Aldi mengalah, ia berjalan mendekat ke Vita. Hal itu disaksikan kedua orangtuanya.

"Apa?" Tanya Vita pura-pura tidak mengerti.

"Siniin koper dan ransel kamu, biar saya yang bawa."

"Lho, gak usah ini berat, biar saya aja,"