"Dua Satu: Pindahan & Pasar Malam."

9.8K 445 12
                                    

Hai, kangen gak? Gak kangen aku ilang lagi😡.

"Gapapa pindah rumah. Asal jangan pindah hati dan haluan."
_Notari27.

Aldi, Vita, dan kedua orangtua Aldi sedang duduk dimeja makan, menyantap makanannya masing-masing.

"Al, benar kamu pindah hari ini?" Tanya Falanio kepada Aldi.

"Iya, Pa. Al gak mau terlalu lama disini, nanti malah ngerepotin Mama sama Papa."

Vita sibuk makan, tidak mendengarkan obrolan orang sekitar.

"Tapi Vita setuju kan Al kalau kalian pindah hari ini?" Tanya Flora.

Aldi menyikut siku Vita membuat Vita menoleh kaget ke arah Aldi.  Ia menaikkan kedua alisnya seakan bertanya 'apa?' Sedangkan Aldi memberi isyarat tentang sesuatu.

"Vita apa kamu keberatan kalau pindah hari ini?" Tanya Flora.

"Hmm, pindah rumah maksudnya?"

"Iya, rumah saya. Rumah kita." Jawab Aldi.

"Ya nggak apa-apa. Lagian hari ini juga hari Sabtu, hari libur. Jadi gak terlalu sibuk.

"Yaudah berarti kita pindah hari ini ya. Nanti kita beresin barang-barangnya habis makan."

✔✔✔✔✔

Diperjalanan...

"Mas-Om, saya mau request boleh gak?"

"Apa?" Tanya Aldi saat ia masih fokus menyetir. Pandangannya tetap tertuju kedepan.

"Vita kan sibuk kuliah, terus Mas-Om juga sibuk ngajar. Nanti rumah kita gak ada yang beresin dong. Ngandelin saya juga gak bisa. Gimana kalau kita cari ART aja?"

"Gak bisa. Lagian apa gunanya kamu sebagai istri?"

"Ya kan saya tadi sudah bilang kalau saya sibuk kuliah, Mas-Om sibuk mengajar. Dan ya... lagian saya juga orangnya mageran. Apa Mas-Om bisa cari solusinya? Kalau nggak, solusinya, tuh, cuma satu, kita cari ART. Udah kelar semua urusan." Jeas Vita.

"Tapi saya gak mau!"

"Kenapa?"

"Itu kan tugas kamu sebagai istri. Lagian saya maunya pekerjaan rumah itu kamu yang mengerjakan semuanya. Bukan Asisten Rumah Tangga." Kekeuh Aldi.

"Bisa gak, sih, gak usah egois? Bisa gak sih gak usah keras kepala? Bisa gak sih, gak usah bertingkah seenaknya? Bisa gak menghargai orang sedikit aja? Bisa gak untuk jangan selalu mentingin diri sendiri?" Oceh Vita, ia tersulut emosi berbicara hal ini dengan Aldi. Padahal kan tinggal bilang iya aja apa susahnya sih.

Aldi terkejut dengan pertanyaan beruntun Vita. Ia menolehkan kepalanya kearah Vita. "Kamu kenapa?"

Vita bungkam.

"Yaudah nanti saya cari ART,"

"Gak usah kalau terpaksa."

"Saya gak terpaksa."

"Itu tugas saya. Bukan Asisten Rumah Tangga." Ucapnya menirukan kata Aldi tadi.

Dosen Rese Itu Suamiku! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang