"Lima Belas: Ciuman Pertama. Tapi kok?"

13.7K 668 37
                                    

Hayo? Double update nih Kak!

Rame lagi, ku up lg sksksk.



"Kamu berbeda dan aku menyukainya."
_Hema Reynaldi Utara.
_Notari27.

Hari minggu, hari yang ditunggu-tunggu oleh kebanyakan orang karena bisa berkumpul bersama keluarga tercinta. Maklum didunia wattpad gak ada corona.

Pukul tujuh pagi, Vita sedang berberes rumah mertuanya, dirumahnya ia memang pemalas, tapi sekarang kan dirumah mertua. Sebaik apapun mertua tetap saja bukan orangtua kandungnya. Ia tidak mau merepotkan.

"Loh Non Vita kenapa beres-beres? Nanti capek loh, Non. Biar Bibi saja."

Ami, Asisten Rumah Tangga dirumah mertuanya berseru.

"Oh, gak usah, Bi, Bibi lebih baik masak aja, biar saya bantuin Bibi beres-beres. Kan nanti cepar selesai," ujar Vita sembari tersenyum.

Bagaimanapun sopan santun harus diterapkan dan menghormati orang yang lebih tua darinya.

"Jangan Non, Bibi takut kena marah Den Aldi,"

"Udah, Pak Aldi gak bakal marahin Bibi. Bibi tenang aja ya," kata Vita. "Kalau gitu mending Bibi masak aja," sambung Vita.

"Baik, Non. Bibi pamit mau masak dulu." Pamit Bi Ami. Vita mengangguk. Ia kembali menyelesaikan pekerjaannya.

Aldi datang dengan pakaian santainya---memakai kaus kerah berwarna navy dan celana jeans selutut. Gelang hitam yang bertengger manis ditangan kirinya. Serta rambut yang sedikit basah akibat sehabis mandi.

Aku yang membayangkannya: Pasti cakepnya gak ngotak!

"Kamu sedang apa?" Tanya Aldi basa-basi. Padahal ia tahu kalau Vita sedang mengepel lantai.

Vita menghela napas, "Saya sedang membajak sawah," jawabnya, nadanya seperti anak SD yang baru bisa membaca. "Ya lagi ngepel lah, buta mata lo?" Sambung Vita, tiga kata terakhir adalah gumamannya yang sangat kecil sehingga tidak didengar oleh Aldi.

Aldi manggut-manggut tanda paham. Kemudian ia berkata, "Basa-basi aja sebenarnya, biar dikira suami yang baik." Ia kemudian ingin berlalu menuju dapur.

"Pak awas kepeleset!"

Satu detik setelahnya Aldi benar-benar terjatuh akibat kepeleset.

Bruakk!!!

"Aduh!" Ringis Aldi sambil memegang pinggangnya.

Vita menahan untuk tidak tertawa. Ia berniat membantu Aldi. Vita mengulurkan tangannya, dan Aldi menerima uluran itu.

"Makanya Pak kalau jalan pakai kaki, matanya lihat-lihat. Dan jangan ledekin orang melulu, itu namanya Tuhan langsung ngasih hukuman cash, tanpa credit dan tanpa perantara." Nasihat Vita.

"Kalau Bapak mati karena kepeleset kan gak lucu, Pak, ntar saya jadi janda." Sambungnya.

Aldi hanya melototi Vita mendengar nasehat yang diberikan untuknya. Itu menasehati atau meledeki?

Aldi menepis tangan Vita yang masih ia genggam karena tadi sempat menolongnya meski memakai ledekan.

Aldi melengos menuju dapur. Sedangkan Vita hanya mencibir pelan.

✔✔✔✔✔

"Mumpung besok jam kuliah siang, malem ini gue harus tamatin drakor nih!"

Dosen Rese Itu Suamiku! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang