"Dua Tiga: Ribut & Belanja."

7.2K 400 11
                                    

Up tnp rvisi.

Quotes random

kalau kamu mimpiin dia tadi malam. itu pertanda, kalau kamu cuman bisa milikin dia dalam mimpi.
_ R E T.
_Notari27.

Happy reading!

(Warning! Part ini mengandung banyak umpatan. So, buat kalian yang gak suka gak usah dibaca atau bisa diskip aja)

"Pagi istri Pak Dosen. Pagi pacar Iros." Sapa seorang perempuan bernama Vellyn dengan riang. Ia kemudian duduk dibangku depan Vita dan Kadis. Ketiganya sedang berada dikantin.

"Pagi, Vellyn cantik." Jawab Vita dan Kadis sambil tersenyum.

Ya, memang benar, semua sudah memgetahuinya bahwa Aldi itu suami Vita, kan? Lagian kan dulu emang gak benar. Tapi kan sekarang benar suami Vita. Toh Aldi tidak memalukan untuk ia akui sebagai suaminya.

"Eh, Qila, kasih tips dong biar bisa dapetin cowok kayak modelan Pak Aldi. Kok bisa sih lo dapetin cowok se-perfect Pak Aldi yang DoKiGannya itu eughhhh gitu. Ah, jadi pengin kawin gue." Kata Vellyn heboh.

"Nikah goblok lo main kawin aja taunya," Kadis menoyor kepala Vellyn pelan.

"Lah emang beda ya?"

Kadis berdecak. "Gini ya Vell, cowok modelan kayak Pak Aldi itu belum tentu mau sama lo," kata Kadis malas.

"Ya siapa tahu aja kan yang kayak Pak Aldi itu maunya sama manusia remahan serbuk pensil kayak gue," ucap Vellyn sambil nyengir.

Vita berdehem, "Ada bininya disini,"

"Oh iya hampir lupa kita ada pawangnya," kata Kadis dan Sari hampir berbarengan, kemudian mereka terkekeh sambil mendorong-dorong Vita. Untung saja tidak terjungkal.

Disamping meja mereka terdapat empat orang manusia yang sepertinya sedang membicarakan mereka. Terlihat sedari tadi empat orang perempuan tersebut selalu melirik ke meja Vita, Kadis, dan Vellyn.

"Eh, masa ghibah bisik-bisik, kagak seru lo pada! Cemen! Ngomong depan orangnya langsung, dong, biar pro!"

"Tau, kalo takut jangan ngeghibah!" Seru Vellyn.

"Kadis, Vellyn, udah, ge-er banget sih kalo mereka lagi ngomongin kita,"

"Emang bener kok kita lagi ngeghibahin kalian." Jawab perempuan dimeja tersebut.

"Eh, gue saranin nih ya, kalo mau ghibah itu ajak orang yang lo ghibahin biar langsung disleding kepala lo ampe copot!" Geram Kadis tertahan.

"Lagian temen lo gayanya minta kita gibahin, sih,"

"Eh cabe busuk, lo ngajak ribut kita? Ayo, gue jabanin." Ujar Vellyn sambil menggulung kemeja yang dipakainya hingga siku.

"Woi udah elah," lerai Vita.

"Gak bisa Qil, orang kayak mereka kudu gue srepet mulutnya."

"Udah Dis, jang---"

"Eh, Vita, situkang caper ama dosen, lo pelet Pak Aldi ya biar mau sama lo? Secara lo gak ada cocok-cocoknya tuh sama Pak Aldi." Kata salah satu diantara mereka yang diyakini ketuanya. Terlihat dari mukanya yang sok jago. Biasalah, si Mbak Icha.

Dosen Rese Itu Suamiku! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang