"Dua Empat: Cucu Teroosss!!!"

7.1K 417 11
                                    

Kalau kamu temen reallife saya please jangan baca karya saya.


"Vita Zahqilani." Panggil Aldi. Keduanya sedang menatap langit-langit kamar mereka. Dengan Aldi yang memulai pembicaraan duluan.

Vita hanya bergumam singkat. Tak mengalihkan pandangannya pada langit kamar yang berwarna abu-abu.

"Kamu sayang gak sama saya?" Tanya Aldi tiba-tiba.

Tumben amat. "Biasa aja." Jawab Vita sekenanya.

Aldi mendengus pelan.

Hening.

"Kamu gak mau tanya balik tentang perasaan saya ke kamu?"

"Gak. Saya udah tahu Mas-Om itu bucin banget sama saya. Buktinya baru beberapa kali ketemu udah ngajak nikah, udah ngenalin saya istri lah, segala sok-sok'an pake acara jodoh-jodohan segala, padahal mah Mas-Om emang mau lamar saya." Penjelasan Vita membuat Aldi terkejut. Tahu darimana kalau memang tidak ada yang namanya perjodohan diantara dirinya dan Vita? Ia hanya memanfaatkan kedekatan ayahnya dengan ayah Vita agar ia bisa menikah dengan Vita.

"Kamu tahu?"

"Bukan. Saya Vita."

Aldi mengusap wajah gusar. Istrinya ini susah sekali diajak serius.

"Saya lagi serius." Matanya menatap tajam Vita. Namun Vita hiraukan.

"Gak tahu dari mana-mana. Udah ketebak aja dari awal. Dan Mas-Om jangan lupakan kalau saya ini penulis novel, saya lebih tahu masalah gini ya. Orang saya aja buat cerita kayak gitu," jawab Vita acuh.

"Kok kamu terima lamaran saya?" Tanya Aldi penasaran.

"Nanya mulu ah daritadi, besok aja tanya-tanyanya. Sekarang tidur, ydah malem!"

"Peluk dulu!"

"Tuh, kan, udah kelihatan bucinnya." Vita memutar bola mata malas.

Aldi menarik Vita ke dalam pelukannya. Mengusap-usap punggung Vita dengan lembut, seperti menjadikannya guling. Aldi berbisik pelan tepat ditelinga Vita.

"Good night cantik,"

"Hm, good night Pak," jawab Vita sebelum ia terlelap ke alam mimpi.

✔✔✔✔✔

"Mas-Om!" Teriak Vita dari dapur.

Tidak ada sahutan.

"Mas-Om!" Teriak Vita lebih kencang.

"Mas-Om! Woi! Bangun, bantuin saya masak! MAS-OM!"

Sementara didalam kamar...

Aldi berdecak dengan menutup kedua telinganya memakai bantal. "Gak Mama, gak bini, kelakuannya teriak-teriak mulu. Tekanan batin gue!"

"Mas-Om!"

"Iya, bentar." Sahutnya.

Aldi menuruni tangga dengan cepat. Sampai didapur, ia melihat Vita sedang repot memasak. Vita menoleh ke Aldi, tangannya masih sibuk memegang spatula.

"Mas-Om, cepetan bantuin saya masak, soalnya Mama-Mama sama Papa-Papa mau pada kesini."

"Mama-Mama sama Papa-Papa?" Tanya Aldi bingung.

"Iya, Mama Flora, Mama Anisa, Papa Alshad, sama Papa Falanio. Mereka mau pada kesini,"

"Hah? Kok mendadak?"

Dosen Rese Itu Suamiku! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang