"Tiga Belas: Wedding Day."

11.7K 606 12
                                    

"Pernikahan itu membangun kehidupan yang sebenarnya."
_Vitaldi.
_Notari27.

"Terima kasih Tuhan, telah menciptakan manusia seperti dia."
_Notari27.

"Saya terima nikah dan kawinnya Vita Zahqilani binti Alshad Maulana Ahmad, dengan mas kawin berbentuk cincin 50 gram serta uang 100 juta dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!" Ucap Aldi dengan lantang dalam satu tarikan napas.

"Bagaimana para saksi, sah?"

"SAH!"

"Alhamdulillah, Al-fatihah."

Semua orang membaca Al-fatihah. Pernikahan ini diadakan dirumah nenek Vita yang berada diDaerah Istimewa Yogyakarta.

Setelah membaca surah Al-fatihah, Aldi memasangkan cincin kejari manis Vita, begitu pula sebaliknya. Lalu Vita mencium punggung tangan Aldi, lalu Aldi mencium puncak kepala sang istri. Anjay istri, guys.

Acara akad selesai. Semuanya harus mempersiapkan lagi, karena beberapa jam lagi adalah pesta pernikahannya.

"Dis, pijitin gue dong, badan gue pada sakit amat yak,"

Kadis menghela napas, "Belum apa-apa udah sakit aja lu,"

Otak, please jangan jalan-jalan. Kembali ketempatmu.

Kadis memijit tengkuk Vita, "Lo udah bilang bonyok kalo kesini?" Tanya Vita.

"Udah, dong. Masa gue kesini kabur."

"Cuma tanya. Gak usah ngegas!"

"Iya-iya, btw happy wedding my friend." Ucap Kadis girang sembari memeluk sahabatnya itu.

"Anjir, kecekek ini!"

"Hehe. Maaf, Vit." Kadis melepaskan pelukannya sembari terkekeh. Vita mendengus kesal.

"Vita ayo siap-siap!" Ujar Anisa.

✔✔✔✔✔

"Astaga ini bajunya ngeribetin banget gak sih?!"

"Nggak dong, kan hari ini tuh hari specialnya elo. Jadi harus kelihatan beda, bahkan bisa beda banget!"

"Ganti ajalah,"

"Eh, jangan dong, Sayang. Ini cocok buat kamu, nggak ngeribetin kok, kan banyak yang bantu jalan kamu nanti, udah ayo keluar,"

Vita menghela napas. Lalu mengangguk dan berjalan keluar dari kamar rias.

Dan disinilah dia, duduk dengan lelaki yang sekarang diyakini adalah suaminya. Menyambut tamu dengan senyum yang ceria, seperti pengantin pada umumnya.

Lima jam lamanya menyambut para tamu, rasanya tulang-tulang Vita mau patah saja! Ini mungkin hari paling melelahkan dan panjang bagi Vita.

"Vit, mau turun?" Kadis menghampiri Vita, ia sekarang sedang menjadi pagar ayu.

"Emang boleh?" Tanya Vita.

"Boleh, gue tadi udah bilang mama lo kok,"

"Yaudah, bantuin gue jalan,"

Dosen Rese Itu Suamiku! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang