"Tiga Tujuh: Kembali?"

5.4K 334 9
                                    

"Lagi ga ngehindar sama siapa-siapa, cuma lagi pengin sendiri aja."
_Notari27.

(Tq kawan 17knya, 17 Juli-17 Oktober-17k pembaca haha)

(18 Juli-18 Oktober, selamat 3 bulan pernikahan Vitaldi)

(Kalau banyak typo, tandain. Ngetiknya ga fokus).

Dua hari yang sangat berat dilewati dengan penuh tangisan. Menyangka anaknya yang sudah tiada. Menahan sakit yang bergemuruh didada.

Kini keluarga yang saling besanan itu berada dirumah Aldi dan Vita. Bisa masuk karena Flora mempunyai kunci rumah anaknya.

"Ma, Pa, aku sama Vita liburan ke Bali ya, nggak lama kok, aku janji bakal urus pekerjaan dulu kalau Papa sama Mama izinin kita liburan."

"Ma, kita itu cuma liburan ih, bukan honeymoon,"

"Yaudah kalau Mama maksa, aku bakalan kasih 16 cucu sekaligus. Biar puas!"

Flora terkekeh pelan mengingat Aldi yang berbicara kesal waktu itu karena ditagih cucu terus.

Tapi sekarang dia sudah tiada.

Anisa memeluk pakaian Vita yang sering wanita itu pakai. Air yang berasal dari mata itu kembali keluar. Menahan sesegukan yang keluar, ia mengatur napasnya sejenak. Lalu diam membayangkan anaknya yang tengah bahagia diatas sana.

✔✔✔✔✔

"Loh, kok dirumah kita rame, sih?" Tanya seorang perempuan pada lelaki yang berada didepannya. Namun yang ditanya malah mengendikkan bahunya pertanda ia tidak tahu.

"Jangan-jangan mereka maling lagi," ucapnya dengan nada ketakutan.

Lelaki itu berdecak, "Ya bukanlah dek, udah ayo cepetan masuk, pegel nih."

"Eehh, mau kemana? Jangan dulu," perempuan itu mengambil sebuah balok yang tidak jauh darinya lalu memberikan pada lelaki itu.

"Nih bawa, kita harus jaga-jaga." Sambungnya.

"Gak usah, saya lebih kuat bahkan tanpa balok itu." Kemudian ia menyeringai, "Apalagi diranjang," ucapnya berbisik tepat ditelinga perempuan itu.

Lalu perempuan itu berteriak kencang dengan memukul lelaki didepannya. Hal itu mengalihkan pandangan Alshad, Anisa, Falanio dan Flora.

Loh?

Itu kan suara...

"VITA!" Teriak Anisa girang. Membuat perempuan itu berhenti memukul lelaki didepannya. Ia bengong saat Anisa memeluknya begitu erat hingga ia serasa dicekik.

Begitu juga lelaki didepannya yang sudah tersungkur ditanah akibat Flora yang memeluknya sangat kencang.

Mereka berdua Aldi dan Vita yang baru pulang dari liburannya dengan selamat.

"Nak, kamu baik-baik aja, kan?" Tanya Flora pada Aldi yang tersungkur ditanah akibat ulahnya. Ia mengerucutkan bibirnya kedepan, matanya berkaca-kaca tanda bahwa ia akan menangis.

"Sakit," lirihnya sambil mengusap-usap pantatnya yang mencium tanah dan batu-batu kecil.

Aldi bangkit dan berlari kecil menuju Vita, memeluknya dari samping dan menelungkupkan wajahnya diceruk leher Vita, ia sesegukan pelan,
"Hiks... hiks... sakit...,"

Dosen Rese Itu Suamiku! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang