"Saya takut..."
"...jatuh cinta sama kamu."
"Lo mabuk?"
"Cuma sedikit pusing."
"Sorry, Hyun. I'll call you later."
'Tut.. Tut.. Tut..' sambungan terputus.
Belum 5 menit sampai di rumah Seunghyun langsung menghubungi Chloe dan mencurahkan isi hatinya. Mengatakan ketakutannya baru-baru ini tentang bagaimana ia mulai bergantung pada gadis itu. Sebab selama di rumah Jiyong, selain untuk meneguk alkohol tanpa sadar Seunghyun sudah dicekoki masukan-masukan tentang percintaan dari temannya yang jauh lebih paham darinya.
"Bu, Seunghyun takut."
"Iya, ibu denger pembicaraan kalian tadi."
"Tapi menurut ibu, kamu gak bisa kayak gini. Jatuh cinta itu wajar, yang gak wajar kalau misal kamu ngerebut non Chloe dari pacarnya," tutur bu Nami.
Mendengar kabar Seunghyun pulang dengan penampilannya yang berantakan, bu Nami yang sebelumnya sudah beristirahat di paviliun segera menghampiri anak majikannya, yang sudah dianggap seperti anak sendiri.
Bu Nami khawatir jika terjadi apa-apa dengan Seunghyun. Karena bagaimanapun juga, beliau sudah merawat Seunghyun sejak pria itu duduk di bangku sekolah dasar hingga menjadi orang besar.
"Seunghyun cuma takut, Bu. Kalo suatu saat nanti Seunghyun beneran suka sama Lui, Lui pasti pergi."
"Jangan terlalu diambil pusing, nikmatin aja masa-masa sekarang, Nak. Takdir gak ada yang tau." bu Nami menepuk-nepuk pundak Seunghyun, kemudian pergi ke dapur untuk mengambil segelas air.
Seunghyun tersenyum tipis. Benar kata bu Nami, harusnya sekarang Seunghyun tak terlalu memikirkan hal-hal yang belum terjadi. Yang harus dilakukannya sekarang adalah membuat kenangan sebanyak mungkin agar paling tidak, jika Chloe sudah tak ada di dekatnya lagi, ia masih bisa mengenang kenangannya.
Kenangan bersama gadis spesial yang memiliki pesona unik. Sampai-sampai membuat seorang Choi Seunghyun si penggila kerja bisa separno ini untuk jatuh cinta.
"Diminum, ya. Apa perlu ibu bikinkan hangover soup juga?"
"Hahahaha gak perlu. Seunghyun enggak mabuk, cuma agak pusing aja," bujuk Seunghyun sembari menerima segelas air putih.
Sambil meneguk air putih, Seunghyun membuka handphone-nya berharap mendapatkan sebuah notifikasi dari Chloe seperti yang gadis itu katakan sebelumnya.
Tapi nihil. Tak ada notifikasi apapun dari wanita bermarga Heo itu. Seunghyun paham pasti Chloe sedang kebingungan mencerna kata-katanya waktu di telepon tadi.
"Khawatir?" tanya bu Nami saat melihat kontak siapa yang sedang dicari pria di sampingnya.
Seunghyun mengangguk. "Pasti sekarang lagi bingung banget. Seunghyun jadi gak enak."
"Nanti non Chloe bakal bicara. Kasih dia sementara waktu buat sendiri."
"Ibu boleh lihat fotonya?" pinta bu Nami.
Seunghyun mengangguk antusias. Dengan bersemangat ia membuka profil kontak Chloe kemudian menunjukan ke bu Nami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Gorilla
Teen Fictionmengisi waktu lapang dengan mencari uang haram ⚠️ harsh words⚠️