Keesokan harinya setelah acara makan malam keluarga bersama Seunghyun, Taeyong kembali menghubunginya dan meminta untuk bertemu di malam ini.
"So that's the reason why you did that?"
"Iya."
"Kenapa kamu gak bilang aku? Kamu anggep Kakak siapa?"
"Waktu itu mama kamu lagi sakit, Kak. Aku gak mau nambahin pikiran Kakak."
Taeyong mengacak rambutnya kasar. Berdasarkan dengan apa yang dilihat, alasan Chloe sangatlah logis. Gadis itu tak punya pilihan lain lagi selain menjual tubuhnya dan mendapatkan uang itu dengan cepat.
Tapi sekali lagi, Taeyong merasa kecewa. Keputusan sebesar ini, Chloe ambil tanpa sepengetahuan dirinya, membuatnya merasa gagal menjadi kekasih yang baik.
"It's okay, Kak. Kamu gak perlu maksain diri buat nerima aku lagi. Aku ngambil keputusan itu, juga sadar sama konsekuensinya."
"Yeah, maybe i lost you. But at least, aku bisa balikkin senyum mama papa lagi. Aku gak bisa liat mereka nyesel, sama apa yang udah diluar kendali mereka."
Tangan pria di hadapannya terulur membelai surai, dan turun mengusap pipinya. "Jangan pernah ngerasa bersalah, Sayang. Kamu udah bener ambil tawaran itu."
"But sorry..."
"... Aku udah gak bisa ngelanjutin hubungan kita."
Chloe tersenyum pedih. Sesuai dengan perkiraan sebelumnya, tapi entah mengapa masih terasa sangat sakit.
She can't tell how much she loves him.
Tak pernah terpikirkan sebelumnya. Si biang rusuh paska masa orientasi, yang berani mendekati salah satu anggota osis hanya karena kalah bermain monopoli, bisa mempertahankan empat tahun hubungan dan berakhir seperti ini.
"Gapapa. Aku paham situasi Kakak."
"Kita putus bukan berarti musuhan. Semoga next time, kamu mau lebih terbuka sama aku."
"Pasti."
Taeyong menepuk tempat kosong di sampingnya. "Sini. Kakak mau peluk."
Tanpa ragu Chloe menghampiri Taeyong, duduk di sampingnya.
"Jangan berubah, ya? Tetep jadi vitamin aku, gak peduli sama status kita sekarang," ucap Taeyong mendekap erat sang mantan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Gorilla
Novela Juvenilmengisi waktu lapang dengan mencari uang haram ⚠️ harsh words⚠️