33. Dinner

63 19 0
                                    

Setelah Taeyong memukul Seunghyun pada hari itu, sampai sekarang tak ada kabar dari keduanya.

Sungguh memalukan Chloe masih berharap lelakinya mau menghubunginya untuk sekali lagi. Tapi bukan hanya Taeyong saja, Seunghyun juga sama sekali tak tercium kabarnya.

Seolah seperti lari dari semua ini. Walau sebenarnya, Chloe juga tak peduli.

"Mama bener mau ngajak orang itu dinner di sini?"

"Iya."

"Lui gak mau ikut dinner."

Seunghyun melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Janji itu bukanlah bualan semata, ia benar-benar membantu Chloe. Bukan hanya menyelamatkan rumah mereka, Seunghyun juga memberi ayah Chloe pekerjaan.

Dan itu pula alasan mengapa saat ini rumah Chloe sangat sibuk. Mulai dari membereskan rumah sampai memasak dilakukan untuk persiapan makan malam bersama Seunghyun, sebagai rasa terima kasih.

"Loh, kenapa? Bukannya dulu kamu kamu suka sama Seunghyun?"

Ibu Chloe selalu saja seperti ini. Memang benar, sebelum dekat dengan Seunghyun, Chloe adalah makhluk sejenis seperti Silfi. Tapi itu dulu, sebelum ia tahu betapa menyebalkannya Seunghyun.

"Dulu ya dulu. Tau ah, Mama gak peka banget." Chloe meringkuk, menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Mama tau, kamu pasti sedih karena baru putus. Tapi tolong ya, Sayang, sekali saja. Mama gak mau ninggalin kesan jelek ke keluarga Seunghyun. Seunghyun sudah baik, loh. Mau nolong keluarga kita padahal papamu udah gak kerja lagi sama pak Choi."

"Lui gak janji."

Ibu Chloe menghela napas berat. Dasar anak muda, saking bucinnya bisa sampai seperti ini. Ibu Chloe juga sempat terkejut melihat anaknya lemas lesu saat menyambut kedatangannya. Ditanya alasan mereka putus pun, Chloe tak mau menjawab.

"Ayo, dong. Masa gara-gara cowok doang, Anak Mama anehnya hilang. Biasanya kamu kan gak tau malu."

"Ngok~ ngok~ ngok~ ngok~" Chloe pura-pura mendengkur.

"Siapa tau Seunghyun bisa naksir kamu."

"MAMA!"

Ibu Chloe terpingkal-pingkal. "Kan Mama bilang siapa tau. Emang kamu tau, jodoh kamu siapa?"

"Kak Taeyong."

"Udah putus. Gak inget, nih?"

"Tck! Jangan diingetin, Ma. Yaudah, pak Choi."

"Pak Choi? Pak Choi Seunghyun?"

"Mama apaan, sih!"

"Ribut banget ibu-anak." Kini ayah Chloe mengunjungi kamarnya.

"Liat, anak gadismu galau terus gak berhenti-henti."

Gadis. Pfftt

"Ya gimana gak kesel, Pa. Lui lagi badmood malah tambah dibikin kesel sama mama."

"HAHAHAHA!! Iya, deh. Mama minta maaf. Tapi janji, ya? Nanti malam kamu ikut dinner."

Buah tak jatuh dari pohonnya. Entah itu ibu, bapak, maupun anak semua sama saja, sama-sama keras kepala. Meski begitu, Chloe beruntung mempunyai keluarga suportif, tak begitu mengekang dirinya.

Ya, walau terkadang sifat menyebalkan mereka selalu beriming-iming untuk mengalihkan kesedihan, mereka tetap yang terbaik.

***

lui♡

Chloe
|morniiing
|sorry aku ga lgsg text kamu waktu itu
|pasti skrg kamu mikir aku ga tau diri bgt masi berani ngabarin kamu
|iya aku tau aku jahat banget udah diem-diem ambil keputusan bodoh tanpa ngasih tau ke kamu
|tapi kalo kakak masih mau denger alasan aku knp aku gini
|why i hide all this shit from u, i'll tell u whenever u ready
|kalo ga mau juga gapapaaa!! kakak wajar ngerasa kecewa sama aku
|yea, maybe that's it. selebihnya aku gabisa ngomong lewat sini
|take care ya!! ILY❤️🧡💛💚💙💜🤎🖤🤍♥️💘💝💖💗💓💞💕💟

Baby GorillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang