9. Waras

84 21 6
                                    

Setelah menghabiskan waktu bersama, Taeyong mengantarkan Chloe pulang sebelum mendapat omelan dari saudara lelakinya.

Taeyong turun dari motornya, membantu Chloe membawa beberapa makanan yang dia bawa.

Ya, Chloe membawa beberapa makanan pulang karena June belum makan apa-apa dari siang. Diberi makan saja sudah terlihat seperti orang busung lapar, apalagi saat kelaparan.

Baru saja Taeyong meraih gagang pintu, tiba-tiba ada panggilan masuk dari tetangganya.

"Halo, Bu."

"Halo Nak Taeyong. Gini, ibu nyium bau gosong dari rumah kamu. Kamu gak lupa matiin kompor, kan?"

Taeyong menepuk jidatnya. Mengingat dia yang terakhir memakai kompor untuk memasak air."Mampus gue," lirih Taeyong.

"Taeyong otw pulang, Bu. Makasih infonya." Telfon pun dimatikan.

"Yang, sorry aku gak bisa mampir dulu, lupa matiin kompor."

"Iya gapapa, Kak. Jangan kebut-kebutan ya."

"Iya Sayang. Kakak pamit." Taeyong berpamitan.

"HATI-HATI." Dibalas anggukan dan pergi meninggalkan halaman rumah.

Chloe menghela napas, virus cerobohnya ternyata menular. Setelah itu membuka gagang pintu dan masuk ke rumah.

"June gue baw- LO LAGI?" Chloe terkejut. Lagi-lagi dia melihat manusia kaya raya (dan agak sinting) ini lagi.

Chloe jalan mendekati orang itu sambil bertolak pinggang. "Ngapain lo ke sini?"

"Temenin saya keluar."

"Gak bisa. Lo mau jual gue, kan?"

"Gak ada yang minat sama kamu" ejek Seunghyun singkat, padat, jelas, minta dipukul.

"Om, gue mau makan malem sama si June. Kasian dari siang belum makan, nanti malah gue yang dimarahin mama."

"UDAH BEK IKUT AJA GAPAPA. NANTI PULANG BUNGKUSIN MAKANAN YA," teriak June dengan mulut penuh.

Bukan, kali ini bukan penuh kebohongan. Saking penasarannya, Chloe menemui June yang ternyata ada di meja makan dekat dengan dapur. Dan yang ia temukan, June dengan gembira sedang menyantap 2 porsi martabak, yang manis dan asin.

Sebagai penggemar berat martabak manis, apa itu gengsi? Walau Chloe tau itu pemberian dari Seunghyun, Chloe tetap ikut menyomotnya.

Chloe menaruh makanan yang dia bawa, dan segera meraih sepotong martabak manis.

'PLAK!!'

"AW!! gue kan juga mau," lirih Chloe.

"Udah sana pergi. Kasian bang Seunghyun udah jauh-jauh dateng ke sini, lo-nya malah gak mau nemenin."

"Tapi kan-"

"Ayo, Lui. Saya udah lama nungguin kamu, cepat siap-siap," potong Seunghyun dengan suara sedikit keras.

"Dih, siapa lo sok-sokan manggil gue Lui," batin Chloe.

Chloe kembali ke ruang tamu untuk menemui Seunghyun. Ia melipat tangannya ke dada, memasang muka judes.

"Ga lama, kan? " Seunghyun menganggukkan kepalanya, tak lama menyerahkan sebuah paper bag.

Chloe meraih paper bag itu. Memeriksa barang apa yang ada di dalamnya. Tidak sesuai dengan yang dipikirkan, ternyata isinya hanyalah baju bukan bom.

Syukur masih normal.

"Harus banget pake ini?" Seunghyun mengangguk lagi.

"Cepet siap-siap. Saya gak mau nunggu lebih lama."

Baby GorillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang