Bicara Cinta, Bicara Jodoh

180 3 0
                                    

"Lima tipe cewek idaman cowok... Setiap cowok pasti mendambakan cewek yang sempurna. Berikut ini lima tipe cewek idaman para cowok. Satu. Perhatian." Linda membaca sebuah artikel dari layar hapenya. Dia membacanya dengan keras dengan harapan yang lain memberi tanggapan.

"Cewek yang sempurna? Tidak ada yang sempurna di dunia ini, madam. Kalau kamu mau nerima seseorang, kamu juga harus nerima kelebihan sekaligus kekurangannya." Cindy menimpali.

"Mungkin sempurna buat pasangannya. Jadi saling mengisi kekurangan." Linda menjawab.

"Jadi artikel itu nggak valid dong, soalnya tipe sempurna tiap orang beda-beda," kata Cindy.

"Dua, cantik," Linda melanjutkan. "Cowok akan merasa bangga memiliki cewek yang cantik."

"Cantik itu relatif." Cindy menimpali lagi.

"Betul, betul. Aku lho punya temen cuakkkep, tapi dia jalan sama cowok biasa aja, bahkan aku bilang kurang lah dari segi fisik, jauh banget kalo disandingkan sama temenku itu," kata Lita.

"Apa kena pelet ya," kata Nene.

"Jangan gitu, gabole ngeremehin orang." Cindy mengingatkan.

"Aku nggak ngeremehin, aku cuma mengungkapkan pendapatku," Lita membela diri.

Lita melanjutkan pendapatnya, "cuma, aku nggak habis pikir, kenapa bisa, why gitu lo, dia yang harusnya bisa dapat cowok yang selevel sama dia, tapi malah jalan sama yang..."

"Mungkin kena pelet kali," kata Nene.

"Ya bukan selalu pelet," aku ikut nimbrung. "Tiap orang punya peta cintanya masing-masing. Orang cakep nggak selalu bisa jatuh cinta sama yang cakep juga, bisa jadi sama berandalan, kalo emang dia ada di kriteria radar peta cintanya."

"Apalagi cowok yang brengsek gampang banget dapet pacar, apa sih yang dilihat dari mereka sama yang mau itu ? Gonta ganti rutin kayak surat pajak STNK!" Lita menyeru.

"Kalo tipe cowok idamanmu yang seperti apa?" Nene bertanya pada Cindy.

"Kalo aku pengen sama cowok yang mapan."

"Tuh tuh ada papan, Fino, tidur diatasnya gih, tuh sama Fino udah mau mapan." Linda menggoda Cindy. Tapi aku jadi sasaran bully.

"Kita beda cyin," kata Lita, "kalo aku nggak penting mapan, yang penting sayang banget sama aku, dan aku pun sayang sama dia." 

"Ihh, ngga realistis banget," Cindy mengejek argumen Lita. Lita memasang pose ngajak berantem.

"Nggak ada salahnya setiap kita punya kriteria idaman yang berbeda-beda. Pola pikir kita itu terbentuk dari pengalaman hidup masing-masing. Pendirian kita itu produk dari lingkungan. Pola didik Cindy, pola didik Lita, kita semua beda-beda." Aku menengahi.

"Kalo kamu Lin?" tanya Nene penasaran.

"Kalo aku mah apa, cuma rerempahan krupuk." Jawab Linda merendah.

"Jangan bilang gitu," kataku. "Jangan hina diri sendiri. Coba lebih hargai diri sendiri," 

"Aku nanti dulu aja mikirin nikah. Belum juga lulus"

"Siapa bilang nikah harus lulus dulu, harus punya mobil dulu, punya rumah, harus ini dulu itu dulu..." kata Nene.

"Kalo mau tinggal sah bisa cepet, tapi yang penting berkah." Rina menimpali.

"Masalahnya sama siapanya itu," Nene memasang teropong berlagak mencari dengan tangannya yang membentuk dua bulat di depan mata.

"Jujur ya, menurut pengalaman pahit masa lalu, seyakin apapun kamu ke dia yang kamu yakini penuh kesetiaan padamu, kamu tetep nggak bisa memastikan, tetep nggak bisa." Cindy mendadak curcol.

"Kasian Cindyku sayang," kata Lita. Kata-kata Cindy menghujam ke hati kita semua. Entah apa yang terjadi pada masa lalu Cindy, tapi yang namanya manusia, jangankan memastikan orang lain, memastikan diri sendiri aja kadang susah.

"Sabar ya Cin," kata Rina.

"Aku sudah dapet pelajaranku," kata Cindy bijak.

Semua merenung atau tidak ingin menyentuh lebih dalam pengalaman Cindy yang barusan dia singgung. 

"Artikel nggak valid itu." kata Nene kepada Linda berusaha memecah suasana yang mendadak kaku.

"Kamu tipe pecinta yang mana," Linda mulai membaca artikel lain. "eros, ludus, storge, mania, pragma, agape..."

"Mmm, jelasin satu persatu!" Rina menanyaiku.

Mereka melanjutkan membahas tentang percintaan.

Nosaku: Cowok Penghuni Kos CewekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang