III. Bapak

157 35 13
                                    

.

.

.

.


Pagi ini berjalan seperti biasa, Aby telah bersiap untuk berangkat kerja. Sementara Enda mengantar Ibu untuk berdagang. Sementara Arga?

Ia memilih untuk mengurus Ayah nya, Ia sering mengambil alih tugas sang Ibu yang satu ini. Seperti tadi pagi, Ibu nya hendak menyempatkan membuatkan sarapan dan akan menggantikan pakaian sang Ayah. Namun Arga datang "Udah Arga aja Bu. Ibu berangkat aja udah siang."

Semua tau Arga sangat menyayangi Ayah nya. Bukan hanya Ayah nya sebenarnya, ia menyayangi semua keluarga nya. Namun dengan cara nya sendiri.

Semua sudah tidak ada dirumah, kecuali Arga dan sang Ayah.

"Pak pagi ini sama Arga lagi ya, Ibu kesiangan tadi."

Sang Ayah tersenyum, tangannya berusaha untuk menyentuh kepala sang anak. Arga yang sadar akan itu pun membantu menggenggam jemari Ayahnya lalu ia arahkan pada pucuk kepala nya.

"Cuma Bapak yang suka elus Arga begini, Bapak cepet sembuh ya. Arga kangen Bapak."

Sang Ayah terlihat tersenyum, namun bisa dipastikan hati nya sangat sedih.

***

Enda dan Arga sudah berada di sekolah, tentu dengan kendaraan masing-masing.

Mana mau Arga di tumpangi adiknya, jika bukan dalam keadaan darurat. Entah lah hanya Arga sendiri yang tau alasannya.

Mungkin banyak yang tidak tau jika Enda adalah adik dari Arga, karena mereka sangat jarang terlihat bersama juga kepribadian mereka yang sangat jauh berbeda.

"Mas Arga.!!!"Teriak Enda, saat Arga tiba-tiba saja sudah jauh dari parkiran motor.

"Oy Cipta, sini kamu!!"

Segerombolan anak nakal di sekolah itu mulai menghampiri nya.

"Ke-kenapa ya?" Terlihat sekali Enda ketakutan.

"Siniin uang jajan-mu, banyak duit kan?" Ujar salah seorang dari kumpulan anak-anak itu,

"G-gak ada kak, ini cuma 10ribu."

"Bohong! kemaren kita liat jajan banyak di kantin."

Beberapa orang mulai merogohi kantong baju hingga celana Enda dengan paksa.

Bugh..

Satu tendangan berhasil mendarat pada pundak salah satu anak disana, "Cih dia lagi, sok jadi pahlawan lagi?" Ujar Adi yang diketahui sebagai ketua dari geng anak nakal tersebut.

"Cita-citanya jadi anggota Avengers kali Di." Celetuk salah seorang disana.

Arga tanpa satu kata pun menarik Enda pergi dari sana, namun belum sampai melangkahkan kaki nya. Seragam Arga ditarik oleh Adi, "Eittt.. Mau kemana?"

Keributan pun terjadi, parkiran merupakan tempat sepi. Jadi tak ada yang tau perkelahian ini kecuali Enda. Ia segera berlari keruang guru, untuk melaporkan kejadian tersebut. Pasalnya Enda tak mungkin bisa melawan anak-anak itu.

.

.

.

Lagi-lagi Arga, Enda dan yang lainnya berakhir di ruang BK.

Arga sangat santai menghadapi pak Slamet -guru BK- karena mungkin sering kali ia membuat masalah.

"Kamu lagi kamu lagi,"
"Kalian itu sudah kelas 12 loh, bukan belajar yang bener. Malah ribut terus setiap hari."

Lose You || Lucas Wong✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang