XVI. Bersama

72 19 23
                                    

.

.

.

.

Happy Reading^^

Waktu berjalan begitu cepat memang bukan hanya sebuah kata, bukan hanya sekedar bualan. Saat kita menjalani semua hal dengan rasa senang dan menikmati tiap prosesnya, waktu akan terasa sangat singkat.

.

14 Februari, 2017

Seorang perempuan tengah sibuk di sebuah pusat perbelanjaan, dengan keranjang di tangan kanan nya juga menggenggam ponsel di tangan kiri.

"Terigu udah, soda kue udah, coklat udah.. Emm apa lagi ya?" Laras, memindai kembali semua keperluannya. Ia berniat untuk membuat kue hari ini.

Tak sengaja ia menabrak seorang lelaki di belakangnya, "Eh maaf," Laras membalik tubuhnya, melihat kearah orang tersebut.

"Hanan?"

"Loh, Laras? Kamu ngapain?"

"Ini belanja, kamu?"

"Ya sama, kan ini tempat belanja Ras."

"Kan tadi kamu duluan yang nanya, kok jadi kaya aku yang bodoh sih?" Laras kesal, memang bukan pertama kali jika laras bertemu dengan Hanan akan berakhir ribut.

"Bercanda Ras, jangan marah. Nanti bisa di hajar Arga aku. Kalo bikin kamu kesel." Hanan memperlihatkan wajah melas nya, agar tak di laporkan pada temannya. Arga.

Laras-pun akhirnya memaafkan, ia-pun tak sungguh-sungguh dengan kekesalannya dengan Hanan.

Mereka berbincang sembari mencari barang yang dibutuhkan.

Hingga semua barang telah terkumpul, Hanan menawarkan tumpangan pada Laras. Dan Laras yang memang tak membawa kendaraan tanpa pikir panjang menyetujui tawaran tersebut.

.

.

.

"Makasih ya Nan, aku ngerepotin nih."

"Santai aja Ras, kaya sama siapa."

"Ya basa-basi aja sih aku hehe."

Dengan gaya khas nya, Hanan mencibir Laras.

"Udah ah aku pamit yo, salam buat Arga nanti."

Hanan meninggalkan halaman rumahnya, dan Laras memasuki rumah. Baru saja ia menginjakkan kaki nya, seseorang mengejutkan. "Gantengan iki Ras, karo sing iki wae."

"Astgahfirullah, Ma! Kaget aku."

Ibu nya melihat sinis kearah Laras, "Mending yang ini dari pada sebelah."

"Tembok?" Laras menjawab cuek,

"Yang ngejalanin siapa sih? Kalo Mama suka Hanan, ya Mama aja sana pacaran sama dia." Laras pun memilih meninggalkan sang Ibu. Ia malas membicarakan tentang ini yang tak pernah menemukan kata sepakat dengan Ibu nya.

***

Lelaki itu,

Ia bukan tipe lelaki yang sangat peka, apalagi romantis. Sangat jauh sekali dengan hal tersebut. Namun soal setia, bisa di uji. Bagaimana ia mengagumi gadisnya bertahun-tahun sudah cukup menjadi bukti bukan?

Bermalasan disebuah kamar ukuran 3x3, kecil memang. Namun cukup untuk beristirahat dan belajar.

Diisi dengan lemari baju dan kasur juga meja belajar yang minimalis, sudah membuat ruangan tersebut terlihat tak menyisakan ruang.

Lose You || Lucas Wong✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang