I'm Your Sister Too : Tidak Apa-Apa, Kok!

1.1K 209 4
                                    

Budayakan vote dan berkomentar🦋

Saya tahu kalian bisa menghargai seorang penulis🌹

🥀🥀🥀

Tubuh itu ambruk setelah menerima tamparan untuk kedua kalinya. Namun sekarang bukan dari kakak pertama, melainkan dari kakak ketiga, Krystal. Siapa sangka, Krystal yang sejak tadi diam tiba-tiba saja maju dan menampar adiknya lebih kasar dari Jessica. Semua orang tahu siapa Krystal, seorang polisi yang sangat pandai bela diri.

Tes!

Tes!

Darah itu keluar dari hidungnya karena wajah yang menunduk dalam, sebelah tangannya memegang pipi yang memanas akibat tamparan untuk kedua kalinya diterima. Matanya mengerjap dengan lemah, ia mengangkat wajahnya dan melihat ada ketakutan di mata ketiga kakaknya. Padahal, beberapa detik lalu mereka begitu marah kepada dirinya.

"Tidak apa-apa, kok!" ujar Sinb, dia beranjak dengan susah payah. "Aku sungguh baik-baik saja."

Kakinya melangkah sedikit tertatih, hal itu disebabkan oleh pecahan piring yang membuat telapak kakinya terluka. Jessica, Yoona, dan Krystal menatap kepergian Sinb dengan tatapan tidak habis pikir. Adiknya telah tumbuh menjadi gadis yang lebih dewasa dari sebelumnya.

Ketiganya reflek maju ketika Sinb hampir jatuh, namun dengan bantuan pegangan tangga Sinb menopang tubuhnya sendiri. Sebelah tangannya terangkat memegang kepala, menahan gejolak rasa sakit yang teramat sangat pada bagian kepalanya itu.

Pandangannya sudah buram, juga pendengarannya yang berdengung. Namun Sinb terus memaksakan diri, dia memaksa langkahnya agar sampai di kamar dan beristirahat saja. Semoga Tuhan tidak mengakhirinya hari ini juga.

Ketika kesulitan untuk melangkah di tangga terakhir, sebuah tangan terulur dan pada akhirnya membantu Sinb. Menoleh, Sinb tidak mengetahui pasti siapa yang berdiri membantunya saat ini, tapi yang jelas dari gambaran buram ini Sinb menangkap seorang Jessica.

Bibir itu menyungging seulas senyuman getir, membuat gadis yang sedang memapahnya tidak bisa menahan air mata. Sinb sangat tersiksa, tapi dengan tanpa perasaan ketiganya mengklaim Sinb sedang menarik perhatian saja. Padahal Sinb sungguhan sedang sakit, bahkan rasa sakitnya bisa merenggut nyawa kapan saja.

Begitu sampai di depan kamarnya, Sinb melepaskan pegangan Jessica dengan perlahan.

"Tidak usah," kata Sinb.

"T-tapi—"

"Aku baik-baik saja, kok! Aku tidak mau dianggap sedang mencari perhatian kalian." potong Sinb dengan suara tidak stabilnya.

"Sinb yya," panggil Jessica.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, aku tiada pun lebih baik untuk kalian, benar?"

Sinb masuk ke dalam kamarnya, mengunci pintu dan duduk menyandar pada pintu. Lututnya terangkat menghampiri dada, Sinb meringkuk yang kemudian menenggelamkan wajahnya di antara kedua lutut itu. Hanya tinggal menunggu Tuhan mengirimkan malaikat maut saja, setelahnya selesai.

"Sinb yya, buka pintunya~"

"Tidak perlu, semua akan baik-baik saja."

I'm Your Sister TooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang