"Aku yang membuat Yoona eonie mengalami kecelakaan itu. Aku dengan kecerobohan yang dilakukan sama seperti saat aku berada di sekolah menengah. Aku yang mengenakan earphone dan memasang volume tinggi hingga tak fokus dengan langkahku. Aku ... Krystal Jung mengulang kesalahan yang sama seperti saat itu!"
Jessica terkejut, amarahnya mereda dalam hitungan detik. Tentu saja mereda, yang mengakui kesalahan adalah adik kesayangannya.
"Tidak mungkin," ucap Jessica sambil menggeleng pelan.
Krystal menghembuskan napas kasar. "Kau tidak ingat bagaimana dahulu aku berakhir menyedihkan dan hampir tiada? Ya, itu akan terjadi kembali jika Yoona eonie tidak di belakangku. Serta ... tubuhku jatuh di atas tubuh adikku, Sinb Jung!"
Sinb menoleh, betapa terkejutnya ia saat melihat Krystal menjadi penopang tubuh lemahnya. Tatapan mata sayu itu tidak bisa melihat dengan jelas, bahkan sepenuhnya buram sampai sekarang. Tapi Sinb yakin, seseorang yang menopang tubuhnya saat ini adalah Krystal.
"Bersikaplah seperti kau kakak pertama. Ternyata mempercayaimu hanya membuatku jauh dari saudariku yang lain!" ucap Krystal dengan penuh penekanan.
"Krystal ah, dia hampir membunuhku, apa kau—"
"Hampir membunuhmu! Sedang setiap hari kau berniat membunuhnya, iyakan?"
Jessica menggeleng, Krystal terkejut saat merasakan tubuh Sinb yang semakin berat.
"Sinb yya," panggil Krystal sembari menepuk sebelah pipi Sinb.
Sinb menyungging seulas senyuman tipis. "Terima kasih banyak."
Krystal menggeleng. "Tidak, jangan berbicara seperti itu. Tetap terjaga, Eonie akan membawamu ke ruangan!"
Sinb hanya mengangguk, kemudian Krystal dengan segera menggendong Sinb di belakang. Sebelum ia pergi membawa Sinb, ia menatap Jessica yang tampak diam tersudut seorang diri.
"Sekarang tidak ada yang membelamu lagi, jadi berhenti bersikap seolah kau yang paling menderita, Eonie!" peringat Krystal dengan berani. "Bertahanlah ... "
Krystal berbalik, ia berlari untuk memasuki sebuah ruangan serta memanggil dokter. Sinb membutuhkan pertolongan pertama segera, jangan sampai Sinb malah pingsan dan berakhir sebelum selesai.
"Bertahanlah~" pinta Krystal.
"Eonie," panggil Sinb.
"Ya? Ya Eonie ada di sini, bertahanlah~" balas Krystal terburu-buru serta dengan napas memburu.
"Aku ... lelah," ujar Sinb berbisik.
Krystal menggelengkan kepalanya kuat, ia kemudian membuka pintu ruangan yang sekiranya kosong. Ia segera menurunkan Sinb, meraih wajah Sinb dan menangkupnya.
"Jangan menyerah!" pinta Krystal.
Sinb mengerjap dengan lemah. "Terima kasih tapi—"
"AKU BILANG JANGAN MENYERAH KAU AKAN BAIK-BAIK SAJA!" teriak Krystal hilang kendali.
Tangan Sinb jatuh lemas ke bawah, Krystal melotot kaget melihat apa yang terjadi. Tidak lama pintu ruangan terbuka, Dr. Kim Taeyeon datang dengan segala peralatan yang ia bawa.
"Selamatkan adikku, aku tidak akan segan menuntut rumah sakit jika sampai adikku tidak selamat, mengerti?"
Taeyeon menatap Krystal tajam, entah kenapa tidak suka dengan ucapan Krystal yang sangat mengancam kedudukan seseorang.
"Sinb bertahanlah, Sayangku~" pinta Krystal sembari mengusap pucuk kepala adiknya.
Krystal pun keluar karena Taeyeon membutuhkan ruang untuk memeriksa. Apalagi keadaan Sinb itukan bukan sebuah hal yang mudah. Mengenai otak, manusia justru memiliki banyak resiko tersendiri. Bisa saja saraf-sarafnya terkena dampak, sehingga si penderita harus menerima kenyataan, seperti tuli(?) Tidak, bisa saja buta(?)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Sister Too
Fanfiction[COMPLETED] "Tidak, aku tidak pernah mengharapkanmu." Jessica Jung "Jangan menatapku seperti itu, Sialan!" Yoona Jung "Pergilah!" Krystal Jung "Berhenti seperti ini, karena aku juga adikmu~" Sinb Jung [01-08-21] #2 in Sibling [02-08-21] #1 in SNSD [...