I'm Your Sister Too : Eonie, Aku Takut

1.3K 224 25
                                    

Terima kasih atas dukungan melalui vote dan komentarnya🦋

🦋🦋🦋

Setelah pulang dari kantor dan menerima hukumannya, kini Krystal berada di samping Sinb. Dia bahkan sampai naik ke ranjang Sinb, tidur di sebelahnya sambil memeluk erat Sang adik.

"Hei, kau tidak mau bangun?"

Mendadak sepi, karena Yoona harus menemui Jessica. Bagaimana pun, Jessica itukan kakak mereka, Yoona selaku adik harus menjaga kakaknya juga. Ya, meski Jessica pasti akan marah-marah terlebih dahulu.

"Eonie merindukanmu, ayo mengoceh lagi!"

"Aku tidak bisa."

"Si-sinb yya?"

Sinb tersenyum. "Aku senang kalau begini, sepertinya aku harus mati supaya Sicca eonie melihat ke arahku."

"Apa?" Krystal kontan beranjak, menatap adiknya tajam.

"Tidak sia-sia aku jatuh dari tangga malam itu, ternyata kalian semua bisa perduli lagi," perjelas Sinb dengan helaan napas lega.

"Kau? Kau jatuh dari tangga? Kapan? Kapan kau—"

"Kemarin lusa? Entahlah, tapi aku ingat betul bagaimana kepalaku berbenturan dengan anak tangga dan berakhir di lantai. Hmmm, rasanya cukup membuatku pusing kala itu."

"Tapi kenapa tidak memberitahukan aku?"

"Kau mana mau mendengarkan aku, baru bertatap muka saja Eonie sudah menyuruhku pergi." oceh Sinb. "Pergilah!" Sinb memperagakan bagaimana Krystal berperilaku.

"Tidak!" Krystal merenggut.

"Memang seperti itu, Eonie! Aku itukan takut, jadi mana berani aku mengatakannya."

Krystal menatap adiknya lamat, kemudian ia mengusap-usap surai hitam itu.

"Sinb yya."

"Hmmm?"

"Aku itukan anggota kepolisian, jika ada yang berani mengganggu atau menyakitimu, kau bisa melaporkannya padaku!"

"Baiklah ... Lain kali aku akan melaporkan dirimu sendiri!"

"Apa?"

"Eonie juga pernah melukai aku, menyuruhku pergi bahkan saat aku belum bicara apa-apa, huh!"

"Maafkan aku," sesal Krystal dengan helaan napas beratnya.

"Eonie, aku takut."

"Ya?"

"Apa aku terluka parah? Apa sesuatu membuatku harus membatasi aktivitas? Eonie, aku takut jika aku—Kenapa menangis?"

Krystal menyeka air matanya dengan segera. "Tidak, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Sinb ah. Lukanya akan sembuh, ini hanya sementara."

"Eonie, aku tidak mau menjadi pemeran utama yang lemah dan menderita, kemudian malah berakhir tragis dengan kematian."

"Sinb yya," panggil Krystal.

"Ya?"

"Eonie, menyayangimu."

"Aku juga."

"Apa?"

"Menyayangi diri sendiri."

"Yak!"

Sinb tertawa kecil. "Tidak, maksudku aku juga menyayangimu, Eonie~"

Krystal menggembungkan pipinya manja, kemudian ia merentangkan kedua tangan, memeluk adiknya yang masih berbaring di bangsal rumah sakit.

I'm Your Sister TooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang