Terima kasih atas dukungan melalui vote dan komentarnya🐯
🦋🦋🦋
Yoona berdiri dengan kedua tangan yang melipat di bawah dada, memperhatikan seseorang yang tengah menerima hukuman di depan sana. Yaitu Sinb, gadis malang yang harus membayar denda, berlari keliling lapangan, serta harus membersihkan lapangan setiap pulang sekolah selama satu pekan penuh. Semua terjadi hanya karena dirinya yang ceroboh, yang berharap perhatian dan melakukan tindakan kriminal.
Sebenarnya Yoona merasa tidak tega, tapi entah mengapa dia lebih baik membiarkan adik bungsunya itu untuk melaksakanan hukumannya. Terik matahari di atas sana tak membuat Yoona kasihan, dia sudah menegaskan supaya adiknya menerima hukuman tanpa sebuah pembelaan.
Sinb menoleh ke arah Yoona, gadis yang masih menetap dengan ekspresi dingin tak punya minat sama sekali. Sinb membenci ekspresinya, karena itu adalah sebuah gambaran amarah. Semua kakaknya seperti itu ketika marah, mereka semua akan memasang ekspresi dingin.
Akkhh!
Yoona maju selangkah tapi urung, dia hanya diam ketika Sinb tiba-tiba saja ambruk. Bagaimana tidak ambruk, ketahanan tubuhnya tak sama lagi seperti dahulu, ditambah sekarang dia sudah berlari sampai tiga putaran. Sampai tiga putaran saja sudah bersyukur, karena dia tidak sampai pingsan.
Sinb bangkit dengan susah payah, matanya memerah saat melihat Yoona malah diam tanpa berniat mendekat ke arahnya. Ketika bel pertanda istirahat berbunyi, Yoona memilih hilang dan membiarkan Sinb menjadi tontonan teman-temannya.
Semua ini tentang pertanggungjawaban, apabila telah melakukan sebuah tindakan, maka harus ada balasannya. Sinb telah memecahkan jendela kelas, itu berarti dia harus melakukan apapun yang diperintahkan guru sebagai balasannya.
"Hentikan!"
Tubuh itu spontan berhenti, Sinb berhadapan dengan Yoona yang tiba-tiba saja berhenti di depan mata. Pandangan mata sayu Sinb, bertemu dengan sorot tajam Yoona. Kakak beradik ini menjadi tontonan karena posisi mereka yang sangat mudah dilihat dari segala arah.
Yoona menyodorkan satu botol air mineral, Sinb menatapnya sekilas dan tersenyum getir.
"Eonie, ini sangat sakit."
Yoona menggenggam botol itu kuat-kuat, mendengar ucapan Sinb yang mengeluhkan keadaannya saat ini.
"Aku tidak bercanda, aku benar-benar merasa sakit."
Yoona memalingkan pandangannya ke sembarang arah, dia lantas memberikan sebotol air itu kepada Sinb, dia berbalik dan meninggalkan Sinb yang tiba-tiba saja ambruk dengan posisi berlutut.
Langkah terburu-buru itu mengabaikan jatuhnya Sinb, Yoona menjadi pusat perbincangan karena sifatnya yang sangat acuh. Kekaguman yang sempat hadir pada diri mereka kini berubah menjadi rasa kesal akibat sifatnya. Semua murid jadi pembicara terbaik setelah melihat sifat asli Yoona kepada adiknya, mereka bahkan tidak memikirkan bahwa Yoona lebih tua beberapa tahun dari mereka.
Eunhyuk selaku guru yang telah memberikan hukuman itu langsung masuk ke lapangan, dia membangunkan Sinb, memapah Sinb ke tepian lapangan.
"Kalau kau sakit, kenapa tidak bilang?"
"Aku hanya sakit biasa, Pak."
"Sakit biasa? Tapi mengapa baru tiga putaran kau sudah berkeringat dingin begitu?"
Sinb menggeleng. "Aku tidak tahu apa-apa, mereka hanya bilang aku sakit biasa saja."
"Maaf karena telah menghukum dirimu, tapi bagaimana pun ini kebijakan dari sekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Sister Too
Fanfiction[COMPLETED] "Tidak, aku tidak pernah mengharapkanmu." Jessica Jung "Jangan menatapku seperti itu, Sialan!" Yoona Jung "Pergilah!" Krystal Jung "Berhenti seperti ini, karena aku juga adikmu~" Sinb Jung [01-08-21] #2 in Sibling [02-08-21] #1 in SNSD [...