"Si-sinb?"
Gelombang itu menghilang, berubah menjadi garis lurus yang mengejutkan. Tentu saja mengejutkan, sebab tidak ada yang pernah menyanga akan ada akhir seperti ini. Seluruh peralatan yang berada di tubuhnya tidak berguna barang sedikit pun, sepenuhnya hanya sebatas bantuan walau tak membuahkan hasil.
"Tidak, 'kan?" tanya Krystal masih belum mempercayainya.
Jessica menggeleng. "Tidak, tentu saja tidak."
"Tidak Sinb, bukan seperti ini caranya," ujar Yoona sembari menggenggam lengan Sinb erat.
Dan inilah keputusannya, yaitu saat pada akhirnya dia pergi. Tubuhnya berubah kaku, tidak ada lagi detak jantung pada dadanya, napasnya juga telah berhenti, dia benar-benar telah berakhir. Iya, Sinb Jung yang semula begitu kuat bertahan, kini memutuskan jalannya.
"SINB TIDAK!" jerit Krystal sembari memeluk Sinb ketakutan.
Jessica menunduk dengan tangis tanpa suaranya, dia memijat pangkal hidungnya merasa pening. Di seberang sana Yoona juga menunduk, kedua tangannya menggenggam erat-erat lengan Sinb.
"SINB TIDAK! TIDAK! TIDAK!" jerit Krystal tidak tertahankan. "SINB AYO BUKA MATAMU! AYO KEMBALI! KEMBALI! KEMBALI!"
Jessica beranjak. "Hentikan!"
"TIDAK!"
"Hentikan, Krystal!"
"AKU BILANG TIDAK AKAN!"
"KRYSTAL JUNG HENTIKAN!" sentak Jessica sembari menarik Krystal ke dalam dekapannya.
Yoona mengambil tangan Sinb dengan gemetar, ia mengecup punggung tangan kaku adiknya lamat. Air matanya jatuh membasahi punggung tangan itu. Benar, inilah akhirnya.
"Tidak~ tidak~ tidak~" ujar Yoona sembari menggelengkan kepalanya.
"Sinb tidak~" isak Krystal dengan kedua tangan memukul-mukul punggung Jessica.
Jessica hanya diam, dengan memeluk Krystal agar tidak hilang kendali. Pintu ruangan terbuka, Dr. Taeyeon datang setelah dia mendengar sedikit kekacauan dari ruangan ini. Tubuhnya membeku, melihat garis lurus di sana.
"Tidak mungkin," gumam Taeyeon tidak percaya. "Sinb kau pembohong!"
Taeyeon menerobos ke sana, dia menarik Jessica dan Krystal yang menghalangi jalannya. Kini dia mengambil posisi untuk memberikan pertolongan pertama, padahal Sinb sudah berakhir beberapa menit lalu.
"Bangun! Ayo bangun, Sinb! Kau berjanji untuk bangun, bukan? Ayo buka matamu!"
Taeyeon naik ke ranjang itu, duduk di atas perut Sinb sambil menekan-nekan dada Sinb untuk meminta kesadaran penuh darinya.
"Tidak~" ucap Taeyeon tidak akan pernah menerima.
Taeyeon terus menekan-nekan dada Sinb, sesekali dia melihat ke arah garis dan mengharapkan sebuah gelombang kembali. Detik berikutnya ia menyerah, ia tak bisa membantu Sinb bahkan setelah berusaha keras.
"Sinb tidak~" isak Taeyeon sembari menekan dada untuk yang terakhir kalinya.
Setelah itu Taeyeon turun dari ranjang, dia merasa sangat terluka saat tak bisa menyelamatkan satu pasien. Dia sempat kehilangan adiknya, dan sekarang dia harus kehilangan seseorang lagi. Beginilah resikonya, menjadi seorang dokter harus mempunyai mental dan pertahanan yang kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Sister Too
Fanfiction[COMPLETED] "Tidak, aku tidak pernah mengharapkanmu." Jessica Jung "Jangan menatapku seperti itu, Sialan!" Yoona Jung "Pergilah!" Krystal Jung "Berhenti seperti ini, karena aku juga adikmu~" Sinb Jung [01-08-21] #2 in Sibling [02-08-21] #1 in SNSD [...