"Maaf untul menyatakan ini, tapi cedera pada otaknya cukup parah. Benturan memungkinkan terjadi berkali-kali, hingga tekanan mental yang membuat kinerja otaknya berjalan tidak lancar. Maka ... dua sarafnya tidak lagi berfungsi."
Krystal mengerjap dengan lemah, ia menatap Dr. Kim Taeyeon yang sedang memberikan penjelasan tentang keadaan Sinb.
"Jadi ... apa itu berarti ... "
"Ya, Sinb tidak bisa melihat serta tidak bisa mendengar kembali."
Dan saat itu juga tumpuannya lemas, beruntung Krystal duduk di kursi depan meja kebanggaan milik Dr. Kim Taeyeon.
"Aku tahu ini sulit, tapi bagaimana pun sarafnya terganggu," ujar Taeyeon merasa berat hati.
"Permanen?"
"Ya."
Mata itu terpejam kuat, Krystal menggigit bibir bawahnya seiring air mata mengalir dari pelupuk matanya. Taeyeon sendiri hanya bisa diam, tidak tahu harus berbuat apa.
"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?" tanya Krystal merasa sangat terluka.
"Tetap berada di sampingnya, jangan sampai dia tertekan dan kemudian terluka lebih dalam lagi," pesan Taeyeon.
Krystal mengangguk, ia beranjak dengan susah payah dari kursi tersebut, Taeyeon pun ikut beranjak.
"Terima kasih banyak, Dokter."
"Ya, sama-sama."
Krystal membungkuk walau tidak sepenuhnya, kemudian ia berbalik siap meninggalkan ruangan, dan Dr. Kim. Taeyeon hanya diam, menatap punggung Krystal yang menjauh darinya.
"Entahlah, aku bukan Tuhan yang bisa mengubah kehidupan seseorang," gumam Taeyeon dengan helaan napas beratnya.
Sementara itu, Krystal mulai membuka pintu ruangan saudaranya, setelah melalui perjalanan cukup lama akibat kerasnya ia berpikir. Beruntung jantungnya sudah berada dalam kondisi stabil, jadi dia tidak terlalu tertekan.
Begitu masuk ke dalam ruangan, Krystal melihat seorang suster yang sedang memasangkan alat dengar di kedua telinga Sinb. Sinb begitu diam, pandangan matanya kosong.
"Sudah selesai?" tanya Krystal.
Suster itu mengangguk, kemudian berpamitan pergi meninggalkan ruangan.
"Sinb yya," panggil Krystal.
"Krystal eonie, kau?" Sinb meraba-raba, ingin mencari keberadaan Sang kakak.
"Ini, Eonie ada di sini!" sahut Krystal yang langsung saja meraih tangan Sinb.
"Kenapa aku baru bisa mendengarmu? Apa yang ada di telingaku?"
Krystal menunduk dalam, tangisnya pecah meski ia berusaha sekuat tenaga untuk menahan. Menggigit bibir bawahnya menahan rasa sesak, bagaimana pun Krystal tak tega jika menjawab kebenaran kepada Sinb.
Clak!
Satu tetes air mata itu jatuh tepat di lengan Sinb, membuat pemiliknya merasakan ada yang tidak beres. Krystal mencoba menahan agar tidak terisak, tapi air matanya malah jatuh begitu saja.
"Eonie, kenapa? Kau menangis? Apa yang terjadi, hm?"
Krystal menggeleng. "Tidak, tidak apa-apa."
"Tidak, kau menangis."
"Sinb yya!" Krystal spontan memeluk Sinb, tak akan membiarkan Sinb sendirian mulai saat ini.
Sinb bisa merasakan bahu Krystal yang bergerak naik turun, dari kedekatan dia pun bisa mendengar isak tangisnya. Memang tidak salah lagi, Krystal sedang menangis sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Sister Too
Fanfiction[COMPLETED] "Tidak, aku tidak pernah mengharapkanmu." Jessica Jung "Jangan menatapku seperti itu, Sialan!" Yoona Jung "Pergilah!" Krystal Jung "Berhenti seperti ini, karena aku juga adikmu~" Sinb Jung [01-08-21] #2 in Sibling [02-08-21] #1 in SNSD [...