Setelah hari-hari menyedihkan itu berlalu, kini semua berjalan seperti biasa lagi. Tapi masih tetap bagi Sinb yang belum menerima cinta dari dua kakaknya, yaitu Jessica dan Krystal. Perdebatan antara Yoona dan Krystal hari itu, membuat Krystal harus kembali dirawat akibat tekanan yang diterimanya. Kebencian itu pun semakin mendarah daging, Yoona sebagai pihak Sinb ikut terkena getahnya.
"Sarapan dengan baik dan benar, Sinb. Orang baik biasanya lebih mudah berakhir ketimbang orang jahat," ujar Yoona memecah keheningan.
Jessica meraih tangan Krystal agar adiknya itu tidak meluapkan amarah sekarang juga. Sinb sendiri hanya bisa mengangkat wajahnya, menatap Yoona dengan tidak mengerti.
"Ibaratnya, menjadi orang baik itukan sangat dirindukan oleh Tuhan," perjelas Yoona yang menjawab pertanyaan tanpa suara dari mata Sinb.
"Ah~ pantas saja bumi ini semakin kejam, rupanya orang-orang jahat sedang berkuasa," sahut Sinb mengerti.
"Yap, begitulah."
Krystal menghempas pertahanan Jessica yang tak mau membuat hari ini kacau. Setidaknya harus ada ruang untuk mereka berdamai. Ya, walau itu pasti akan sangat sulit bagi mereka yang lebih mengedepankan ego masing-masing.
"Tutup mulutmu Yoona!"
Krystal yang siap marah, tapi Jessica yang tiba-tiba saja angkat suara. Yoona dan Sinb menoleh ke arah Jessica, begitu pun dengan Krystal.
"Kenapa, Eonie? Apa kau menyesal karena menjadi jahat dan takut tertindas oleh yang lebih jahat lagi?" tanya Yoona disertai senyuman piciknya.
"Aku bilang ... tutup mulutmu, Yoona!" Jessica sudah masuk ke mode amarahnya lagi.
"Maafkan aku, aku terlalu jujur sehingga mungkin orang jahat tersinggung di sini," sesal Yoona, wajahnya begitu menyesal, tapi entah dengan perasaannya.
Brakh!
Krystal menggebrak meja, mengubah suasana tegang semakin mencekam. Gadis itu kini beranjak dengan napas memburu, tak lupa kedua telapak tangannya masih tersimpan sempurna di atas meja.
"Jangan begitu, Eonie. Aku takut jika kau sakit lagi nanti," ujar Sinb ketika melihat amarah yang membara pada diri Krystal.
"Kau menakuti dia sakit atau kau takut dia meninggal dalam keadaan jahat?" tanya Yoona begitu jujur terhadap keadaan.
Netra Sinb bertautan dengan Yoona, apa dia akan tetap menjadi gadis sabar yang tak pernah melawan?
"Aku ... takut dia tiada ketika dia masih menjadi orang jahat," jawab Sinb pelan namun berhasil membuat Krystal semakin mendarah daging.
"SINB JUNG!" teriak Krystal tidak tertahankan.
"KENAPA?" Sinb balas berteriak dan ikut beranjak berdiri juga. "Kenapa? Kenapa? KENAPA?"
"Berani kau sekarang, Sinb!" Krystal menatap Sinb tidak habis pikir.
"Kau pikir aku hanya akan diam dan menjadi orang tertindas? Tidak, aku sudah mengatakan bahwa aku bukan pemeran utama seperti itu, MENGERTI?" Sinb berteriak lantang di akhir kalimatnya.
"Tutup mulutmu sialan!"
Bukh!
PRANK!
Matanya terpejam begitu kuat, ia menerima sebuah gelas kaca dan berhasil pecah di lantai setelah bersentuhan dengan keningnya terlebih dahulu. Yoona beranjak dan langsung saja membuat Sinb berbalik untuk menghadap ke arahnya. Sinb segera menepis dan menatap pecahan di lantai.
"Hancur! Hancur! Hancur!" Sinb menginjak-injak pecahan kaca itu sembari menatap Krystal tajam. "Aku akan menginjakmu bahkan kau berbahaya untukku!" tegasnya menirukan bagaimana Krystal memberikan ancaman hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Sister Too
Fanfiction[COMPLETED] "Tidak, aku tidak pernah mengharapkanmu." Jessica Jung "Jangan menatapku seperti itu, Sialan!" Yoona Jung "Pergilah!" Krystal Jung "Berhenti seperti ini, karena aku juga adikmu~" Sinb Jung [01-08-21] #2 in Sibling [02-08-21] #1 in SNSD [...