"Pergilah ... "
"Tidak, itu tidak akan terjadi lagi."
"Aku bilang pergilah ... "
"Sinb yya."
"Kenapa? Kau akan berteriak puas dan tertawa melihat keadaanku sekarang? Baiklah, silakan tertawa sepuasmu!"
"Sinb dengar—"
"Berhenti seperti ini, aku juga adikmu."
"Dan dengarkan aku dulu, Sinb!"
"Tidak mau! Kau akan berbaik hati kemudian berubah dengan cepat. Kau membangunku, kemudian kau meruntuhkanku. Sicca eonie, kau tahu bahwa posisiku berada di titik paling rendah saat ini?"
Jessica meraih kedua tangan Sinb ingin menenangkan.
"Pergilah!" Sinb menolak serta menghempas genggaman itu.
Jessica kembali menggenggam. "Tidak, dengarkan Eonie sekarang, Sinb!"
"Pergi! Pergi! PERGI JANGAN MENYIKSAKU LAGI PERGI!" jerit Sinb tidak tertahankan.
"Sinb, hei! Sinb jangan—"
"AKU BILANG PERGI!" teriak Sinb, kedua tangannya bersikeras menarik dua alat bantu dengar dari telinganya.
"Sinb yya," panggil Jessica melemah.
Sinb tersenyum miris, sekarang tidak akan ada lagi yang bisa didengar olehnya. Semua sudah menghilang dari penglihatan serta pendengarannya. Dia tidak akan lagi mendengar bentakan dari kakaknya, serta dia yang tak bisa melihat lagi tatapan penuh peringatan itu.
"Baiklah, aku menyukai ini mulai sekarang, aku menyukai skenario Tuhan yang menjadikanku sebagai gadis paling menyedihkan!" katanya dengan penuh ketegaran.
Jessica mengambil dua alat bantu dengar itu, dia meraih sebelah telinga Sinb ingin memasangkan, tapi tangan Sinb bergerak cepat menepisnya. Salah satu alat bantunya jatuh ke lantai, mungkin berbenturan sehingga menerima sedikit kerusakan.
"Tidak usah perdulikan aku, kepergianku adalah hal yang kau inginkan, bukan?"
Jessica menggeleng.
"Tertawa sepuasmu, maki aku sepuasmu, ucapkan semua hal yang membuatmu puas. Aku tidak akan mendengarnya, aku tidak bisa lagi mendengarnya, ya~ Ahaha!" Sinb tertawa palsu hingga berakhir tangis pilu.
Jessica memeluk Sinb dengan segera.
"Lepaskan!"
"Tidak!"
"Lepaskan!"
"Tidak!"
"LEPASKAN KARENA KAU PASTI MENDENGARKU!"
Jessica menggelengkan kepalanya, dia semakin erat memeluk Sinb. Dan sekarang dia barulah menyadari, bahwa semua yang telah ia lakukan adalah sebuah kesalahan.
"Sinb yya, maafkan Eonie~" sesal Jessica sembari mengusap-usap punggung Sinb.
"Aku tidak bisa melihat lagi~" isak Sinb yang pada akhirnya membiarkan pelukan itu. "Aku tidak bisa mendengar lagi~" isaknya lagi.
"Tidak, jangan berbicara seperti itu," pinta Jessica yang semakin erat memeluk Sinb.
"Awwww!"
"Si-sinb? Sinb, kenapa?"
Aakkkhhhhhhh!
"Sinb, kenapa?"
Pelukan itu merenggang, Jessica terkejut saat melihat wajah Sinb yang semakin pucat. Dia juga melihat keringat dingin membasahi kening adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Sister Too
Fanfiction[COMPLETED] "Tidak, aku tidak pernah mengharapkanmu." Jessica Jung "Jangan menatapku seperti itu, Sialan!" Yoona Jung "Pergilah!" Krystal Jung "Berhenti seperti ini, karena aku juga adikmu~" Sinb Jung [01-08-21] #2 in Sibling [02-08-21] #1 in SNSD [...