Sekarang aku sudah berada di kota. Kota yang sangat populer dengan makanan khasnya 'pempek'. Kota mana lagi kalau bukan kota yang dikenal dengan sebutan bumi sriwijaya, inilah kota kebanggaanku. Di kota ini, aku tinggal bersama saudaraku, karena Ibu dan ayahku berada di kampung. tempatnya cukup jauh dari kota.Disinilah perjalananku dimulai.
Namaku Naymira. Mahasiswa baru yang sedang asyik-asyiknya menikmati dunia perkuliahan, kampusku dikenal dengan sebutan kampus biru. Menimba ilmu dikampus biru merupakan impianku sejak kecil, juga menjadi pilihan kedua orangtuaku sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikanku.
Ketika menoleh ke belakang, ketika aku masih SMA, banyak sekali perjuangan yang harus aku lalui, agar bisa lulus di kampus biru. Aku mengikuti sebuah organisasi yang cukup populer disekolahku, aku mengumpulkan beberapa sertifikat penghargaan dari kompetisi-kompetisi yang aku ikuti, dengan harapan bisa menjadi penolongku untuk lulus dengan jalur undangan.
Menjadi siswa yang lulus dengan Jalur undangan, rasanya sangat luar biasa, seolah-olah menjadi orang yang paling pandai dimata semua orang dan guru-guru. tapi, bagiku bukan itu yang aku inginkan, bukan juga pujian dari orang-orang yang aku banggakan, melainkan, supaya aku bisa membanggakan kedua orang tuaku, tidak ada yang lebih penting bagiku, selain melihat orangtuaku tersenyum bahagia, lalu mengucapkan kata "selamat" kepadaku.
Dengan usaha dan doa dari kedua orangtua, aku bisa menggapai keinginanku, sehingga pada tahun 2016, aku berhasil lulus dengan jalur undangan, sekaligus lulus di jurusan yang memang aku inginkan sejak kecil, yaitu: salah satu program studi yang cukup populer di kampusku, rasanya aku sangat bahagia bahkan sempat tidak percaya.
Meskipun demikian, masih ada saja segelintir orang yang tetap tidak percaya kalau aku bisa lulus di kampus kebangganku tersebut, ada saja segelintir orang yang masih meremehkan, namun, aku hanya menyikapinya dengan santai, dan aku hanya menepisnya dengan senyuman.
Di hidupku sudah menjadi hal yang biasa, ketika ada segelintir orang yang tidak menyukai perihal keberhasilan kita. Jangan bersedih, jika kita sudah melakukan yang terbaik dari versi kita, tapi orang lain masih tidak menghargai usaha kita.
Ada saja segelintir orang yang mengatakan kalau aku tidak mungkin bisa lulus di kampus biru tanpa bantuan dari orang lain, tanpa pelicin, dan tanpa uang. Terkadang orang-orang sering beranggapan kalau uang merupakan hal yang utama, padahal tidak seperti itu.
Mereka berkata seperti itu, karena mereka tidak pernah mengetahui perjuangkanku di belakang mereka. Mereka hanya meliha hasilnu saja bukan bagaimana proses untuk menggapai hasil.
Menjadi seorang mahasiswa merupakan impian bagi semua orang, namun tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menjadi seorang mahasiswa, bukan karena mereka tidak ingin atau tidak bisa, namun ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka tidak bisa.
Aku kuatkan tekad, aku lewati hari-hariku dengan semangat sebagai seorang mahasiswa, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan kepadaku, karena kesempatan tidak akan datang untuk ke dua kali.
Kini aku hidup di kota besar, tentu saja godaan dunia luar sangat menggoda dan menyilaukan, berpoyah-poya, bersenang-senang, hura-hura itulah contohnya. Namun kaku harus ingat dengan tujuan, alasan, dan impianku. tujuanku menjadi seorang mahasiswa untuk membahagiakan kedua orangtua bukan untuk bergaya seolah kita punya segalanya. Ayoolah sederhanakan penampilanmu dan perbanyaklah ilmu.
Kuliah dikampus ternama, tidak menjadi jaminan bahwa kamu akan sukses, sedangkan kuliah dikampus biasa-biasa saja, tidak melemahkan semangatmu untuk menjadi orang yang lebih sukses. Bukankah seperti itu?
Besarnya nama almamater, tidak menjadi jaminan akan membesarkan namamu, jika kamu lebih mementingkan gaya dibandingkan menggali potensi yang ada pada dirimu.
Pilihan ada di depan mata, mau berada di tengah-tengah lingkungan yang bisa menghantarkan kita kepada keberhasilan atau berada di tengah-tengah lingkungan yang memprioritaskan gaya, berpoyah-poyah, hura-hura mengunakan uang pemberian orang tua.
Jadilah diri kamu dengan versi kamu sendiri, gunakan masa kuliah dengan sebaik mungkin, belajarlah dengan sungguh-sungguh, manfaatkanlah masa kuliah untuk menggali potensi dan menggapai prestasi!.
Amanah dari kedua orang tuaku, aku harus menyelesaikan kuliahku dengan sebaik mungkin, itu artinya aku tidak boleh main-main, dan mereka juga meminta agar aku jangan dulu bermain dengan yang namanya percintaan sebelum aku lulus dari pendidikan sarjanaku, bisa kah aku memenuhi permintaan dari kedua orangtuaku.
Dalam tulisan ini, aku akan bercerita sedikit tentang diriku, tentang perjalanan kuliahku, mulai dari kisah persahabatan, kisah perjuangan skripsiku, hingga masalah percintaan.
Bagaimana kisahku dengan kampus biru? Apa hubunganku dengan kampus biru?
Aku akan berbagi kisah dengan kalian, meskipun tidak secara detail tapi inilah gambarannya.Mari kita mulai, dan inilah kisahnya ...
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Blue Campus (TAMAT)
RomanceCanda, tawa, tangis, dan luka semuanya berawal dari kisah persahabatan, percintaan, dan perjuangan. namun apa jadinya ketika cinta yang sudah terjalin cukup lama berakhir dengan tetesan air mata karena penghianatan.