Bab-- Dua dua

37 1 0
                                    

🍓
🍓
🍓

SELAMAT MEMBACA TEMAN-TEMAN 🥰

🍓
🍓
🍓

Setelah hampir satu minggu pulang dari KKN, hari-hariku berbeda dari biasanya karena selama melaksanakan KKN, banyak hal yang biasa aku lakukan bersama teman-temanku sedangkan ketika di rumah, cuma tembok kamar yang selalu menjadi pemandanganku, coba kalian rasakan, gimana rasanya kalau mau tidur lihat tembok, bangun lihat tembok, makan lihat tembok, aduuh mumet banget dah, aku hanya sendiri tanpa teman. Aaaaah aku sangat jenuh, ketika aku jenuh, aku pergi ke kampus untuk mencari inspirasi penulisan skripsiku.

Aku bukan tipe orang yang suka pergi kesana-kemari, hanya saja sesekali aku butuh resreshing, setelah satu mingu di rumah, hari ini aku akan pergi ke kampus. Menurut kalian, aku mau ngapain ke kampus? Cuma mau santai-santai saja? Tentu saja tidak. Aku ke kampus bersama laptop dan buku-buku yang akan aku eksekusi untuk skripsi bab duaku, yaaa skripsi.. dialah yang selalu menghantui pikirkanku, entah berapa lama lagi dia akan pergi dari pikiranku.

Gimana sih pendapat kalian tentang skripsi? Membosankan kah? Menyulitkan kah ? menyebalkan kah?. Hmm kalau menurut aku, skripsi itu penuh dengan tantangan, tantangan yang harus segera diselesaikan, kalau tidak segera diselesaikan, dia tidak akan pergi dari pikiran bahkan dikehidupan, betul ngga?.

Berbicara tentang skripsi, seru sih, sejauh ini skripsi mengajariku arti dari pentingnya kesabaran, skripsi mngajariku tentang artinya berjuang, dan skripsi mengajariku artinya takdir, karena sekuat apa pun kita mengejar wisudah kalau takdirnya belum wisudah... yaa... belum wisudah juga. Sampai takdir bilang, bahwa kamu akan wisudah. Tapi, jangan pernah menyerah, kita harus tetap berusaha dengan semaksimal mungkin, hmm kalau sudah berusaha tapi hasilnya tetap zonk, gimana dong? yah.. nikmatin saja, semua akan indah pada waktunya, yah kan?.

Ketika aku tiba di kampus, hujan pun langsung menyapaku padahal ketika aku masih di rumah tadi ngga ada tanda-tanda kalau mau hujan. Entah ada apa dengan hari ini? Akhirnya, aku berteduh disebuah gedung yang tidak terlalu jauh dari jurusanku.

Tiba-tiba ponsel di tanganku bergetar. Siapa yah? Oohh, Ternyata Mannaf mengirim pesan padaku. Aku sih bahagia dia mengirim pesan kepadaku. Tapi, tidak biasanya pagi-pagi begini dia mengirim pesan kepadaku. Ada apa yah? apakah dia merindukanku, atau? Ah, Entahlah sebaiknya aku baca terlebih dahulu.

"Nay, apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat. Mohon maaf kalau aku tiba-tiba mengirim pesan sama kamu, karena ada hal yang perluh aku sampaikan, dan ini Perihal hubungan kita. Aku minta maaf banget sama kamu, karena hari demi hari, sepertinya kita tidak cocok lagi, seperti takdir tidak menginginkan kita untuk bersama," Ucap Mannaf melalui pesannya.

Senyumku mulai memudar, ketika meresapi kata demi kata pesan yang dikirim oleh Mannaf, airmataku mengalir begitu saja bersama rasa sesak di dada yang tidak bisa aku bendung lagi. Semangatku untuk melanjutkan skripsi, kini telah hilang, pikiranku bukan lagi tentang skripsi, tapi pikiranku terus tertuju pada satu pesan yang dikirim oleh Mannaf, dia berhasil membuatku tidak berdaya.

Selama ini, aku bertahan terhadap apapun yang Mannaf perbuat, dia menghilang tanpa kabar, aku selalu sabar menanti dirinya, bahkan ketika dia menyakitiku dengan berbagai macam sikap, aku masih memilih untuk tetap bertahan. Hanya satu alasan, mengapa aku melakukan semua ini (aku melakukan semua ini karena aku sangat menghargai komitmen kami).

Meskipun dia sudah banyak berubah, tapi aku selalu percaya kalau Mannaf tidak akan menyakitiku, tapi hari ini dia membalas penantianku dengan sebuah kekecewaan, dan dengan mudahnya dia mengucapkan kalimat sesakit ini padaku. Aku tidak pernah terpikir, kalau aku akan merasakan patah hati seperti ini, jangankan untuk berpikir, membayangkannya saja aku tidak pernah. Di tengah rintik-rintik hujan, aku langsung berlari menuju kosan Ima yang tidak terlalu jauh dari kampus, aku tidak menghiraukan pakaianku yang basah, aku tidak memikirkan buku dan laptopku yang ikut basah karena hujan, aku terus berjalan walaupun dengan kaki yang goyah.

Me And Blue Campus (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang