🍓
🍓
🍓SELAMAT MEMBACA 🥰
🍓
🍓
🍓Setelah tiba di rumah, aku mengistirahatkan tubuhku, karena terlalu lelah dengan kegiatan perkuliahan. sehingga aku tidak sadar kalau aku sudah tertidur cukup terlelap. Aku tidur sekitar pukul 13:30 WIB, aku terbangun sekitar pukul 17:00 WIB.
Pukul 19:00 WIB, aku mengirim pesan kepada Mannaf untuk memberi tahu kalau aku hadir di kompetisinya pagi tadi. Sebenarnya aku malu sih mengirim pesan kepadanya, tapi dia harus tahu kalau aku benar-benar hadir di kompetisinya untuk memenuhi permintaannya.
"Hey,"
Aku mengirim pesan untuk Manaf, Aku mengetik dengan ragu, takut dibilang SKSD (sok kenal sok dekat), tapi aku percaya dia ngga akan sejahat itu."Ada apa, Nay?," tanya Mannaf.
Dia membalas pesanku setetelah beberapa detik, dia membalasnya begitu cepat, syukur deh, jadinya aku ngga begitu malu, batinku."Aku tadi liat kamu,"
"Beneran? Kok aku ngga tahu?,"Tanya Mannaf seolah tidak percaya kalau aku memang menjadi salah satu penonton disaat dia sedang tampil pagi tadi.
"Aku beneran kok,"
"Coba saja aku mengetahui kalau kamu ada disana pasti aku akan menghampirimu,"
"Aku ngga terlalu lama kok,"
"Loh kenapa?,"
"Karena aku ada jam kuliah,""Eh pagi tadi bukannya kamu ada jam kuliah?,"
"Dosennya ga masuk"
"Ha ha ha, Aku memang spesial,"
"Hah, spesial apaan?,"Kenal aja baru, kok udah bilang spesial, martabak pakek telor kali, rasanya aku ingin berkata seperti itu, tapi jangan deh, takut dibilang ngga sopan, ya... Meskipun niatnya bercanda, tetap saja harus menjaga perkataan.
"Coba kalau dosennya masuk, kamu ngga akan bisa melihat aku,"
"Iya sih,"
"Nay aku mau bilang sesuatu sama kamu,"
"Mau bilang apa?," ucapku.
"Terima kasih karena kamu sudah mau memenuhi permintaanku, aku bahagia banget, aku minta maaf kalau penampilanku kurang sempurna,""Penampilan kamu bagus banget, aku ngga percaya kalau kamu bisa sebagus itu, pokoknya kamu keren,"
Aku memuji penampilannya, bukan sekedar memuji sih, tapi penampilan nya memang bagus, wajar saja dia selalu menjadi juara.
"Ah masa sih? Aku ngga percaya,"
"Aku ngga bercanda,"
"Ck aku ga seperti yang kamu lihat, banyak sekali kekurangan di dalam diriku,"Meskipun dipuji dia tetap merendahkan hatinya, dia benar-benar luar biasa, udah pinter, berprestasi, tawadhu', pokoknnya sempurnah deh, beruntung sekali perempuan yang akan menjadi miliknya, batinku.
"Nay, aku boleh minta nomor ponsel kamu?,"
"Untuk apa?,"
Perlu diingat bahwa kami hingga saat ini belum saling save nomor ponsel, Kami hanya berkomunikasi di aplikasi xx."Mungkin, aku akan membutuhkanmu,"
"Hah, kapan?,"
Apa yang dia butuhkan dariku, mungkin keadaan akan berbalik, akulah yang akan membutuhkannya suatu hari nanti."Hm, suatu hari nanti,"
"kamu ada-ada saja,"
"Ha ha ha, bercanda kok,"
"Ooh kamu bercanda?,""Bisa jadi aku memang benar-benar membutuhkanmu, pun sebaliknya kamu yang butuh sama aku, kalau ada nomor ponsel tinggal telpon aja, benar kan?,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Blue Campus (TAMAT)
RomansaCanda, tawa, tangis, dan luka semuanya berawal dari kisah persahabatan, percintaan, dan perjuangan. namun apa jadinya ketika cinta yang sudah terjalin cukup lama berakhir dengan tetesan air mata karena penghianatan.