Dalam waktu beberapa bulan, aku selesai juga melakukan penelitian, juga sudah mengerjakan skripsiku secara keseluruhan dari bab 1 sampai bab 5, tepat 18 Maret 2021 aku mulai melanjutkan bimbinganku, hmm akhir-akhir ini ibu Kalina cukup sibuk karena beliau naik jabatan, akhirnya aku bimbingan bersama asistennya, namanya ibu Wulan, pada saat mau bimbingan pertama kali, aku takut kalau ibu Wulan bakalan galak ataupun mempersulit skripsiku kedepannya.
Tok.. Tok.. Tok..
Aku mengetok ruangan ibu Wulan.
“Iya, masuk,” jawabnya dari dalam ruangan.
“Baik, Bu,” ucapku.
Aku langsung duduk di kursi yang ada di hadapan beliau, jangan sampai aku di introgasi, pikirku dalam hati.
“Ada apa?,” tanya beliau.
“Naymira mau melanjutkan bimbingan Bu,” ucapku.
“Baiklah,” jawabnya.
“Ini Bu skipsi bab empatnya,” ucapku.
Aku memberikan skripsi bab empatku, sesekali aku melihat ke arah ibu wulan, masyaaallah ibunya sangat cantik, pintar, lembut, berwibawa sama seperti ibu Kalina.
“Nay saya mau tanya kepanjangan SD (standar deviasi) apa?,” tanya beliau sembari menunjuk skripsiku yang penuh dengan hitung-hitungan, karena skripsiku kuantitatif dengan mengunakan rumus product moment, huuh... awalnya pun aku ngga tahu apa yang di maksud dengan product moment, tapi berkat bantuan Ima, sekarang aku lebih mengerti.
“Hmm hmm, apa ya.... Bu,” jawabku sembari berpikir.
Kalau ditanya cara menghitungnya aku sedikit mengerti tapi kalau ditanya masalah kepanjangannya aku masih sering lupa, gumamku.
“Kapan terakhir kali kamu bimbingan?,” tanya ibu Wulan.
“Bulan Juli 2020, Bu,” jawabku.
“Hah, lama sekali,” ucapnya.
“Sekarang kamu semester berapa?,” tanya ibu wulan.
“Semester sepuluh Bu,” jawabku spontan.
“Hah, kok lama banget,” jawabnya sembari mengernyitkan kening.
“Aduuh Bu, Nay juga pusing, sebab jalannya berlika-liku, pernahjuga disuru ganti judul, belum lagi sekolah tidak memberi izin untuk penelitian,” jawabku.
“Semangat, itu hal yang biasa untuk mahasiswa/i,” ucap beliau.
“Hee, iya Bu,” ucapku.
“Sini Ibu periksa skripsinya,” ucap beliau.
Ibu wulan membaca bab empatku, dari halaman awal hingga halaman terakhir, aku hanya melihat, beberapa kali penanya mencoret-coret lembaran skripsiku.
“Kamu perbaiki saja apa yang sudah saya coret,” ucapnya setelah selesai melihat bab emppatku.
“Baik, Bu,” jawabku.
“Mengerti?,” tanya ibu Wulan sembari tersenyum.
“Mengerti Bu,” jawabku.
“Silahkan di revisi,” ucapnya.
“Baik Bu, terima kasih,” ucapku.Aku berjalan ke arah ruang tunggu yang ada di gedung tersebut, tidak terasa, ternyata aku bimbingan selama satu jam, luar biasa, ini pertama kalinya aku bimbingan selama itu, biasanya paling lama 20 menit.
Setelah pulang dari kampus aku langsung revisi, kalau boleh aku kasih tahu, kertas revisi skripsiku banyak banget di rumahku, ntahlah apa gunanya, mungkin nanti akan aku jual, atau akan aku koleksi menjadi pajangan di kamarku, kita lihat saja nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Blue Campus (TAMAT)
RomanceCanda, tawa, tangis, dan luka semuanya berawal dari kisah persahabatan, percintaan, dan perjuangan. namun apa jadinya ketika cinta yang sudah terjalin cukup lama berakhir dengan tetesan air mata karena penghianatan.