03 - SEBUAH KESALAHAN

390 138 302
                                    


SPAM KOMENTAR PAKAI NAMA LENGKAP KALIAN DI SINI!

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE LEBIH DULU! DAN SPAM KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF!

YANG BELUM FOLLOW, AYO FOLLOW DULU!

NAH KALAU UDAH, MAKIN SAYANG JADINYA!

NAH KALAU UDAH, MAKIN SAYANG JADINYA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB 3 - Sebuah Kesalahan

[Ketika amarah mulai menguasai pelakunya, maka masalah tak akan bisa terselesaikan dengan secepatnya. Ia akan menjadi semakin parah, tanpa tau arah!]

*****

Reyhan membuka pintu rumahnya pelan. Kemudian masuk ke dalam, dengan meninggalkan motornya begitu saja di luar. Damar ikut masuk mengikuti Reyhan yang sudah beberapa langkah di depan.

"Motor lo nggak dimasukin ke garasi dulu?" panggil Damar mengingatkan Reyhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Motor lo nggak dimasukin ke garasi dulu?" panggil Damar mengingatkan Reyhan.

"Nanti aja, gue mau keluar lagi abis ini," sahut Reyhan, "Lo sholat dulu aja, gue tadi udah selesai. Gue yakin kalau lo pasti belum sholat," sambungnya.

"Tau aja, makasih udah diingetin. Lo emang dari dulu gapernah berubah, masih selalu ngingetin orang lain buat jalanin kewajibannya!"

"Yaudah sana siap-siap, pakai sarung gue dulu aja. Masih gue gantung di dalam sana, lo ambil ya. Anggep aja rumah sendiri!" seru Reyhan menunjuk ke ruangan yang biasa ia gunakan untuk sholat. "Gue keluar bentar, mau beli makanan. Di rumah gaada yang masak, pembantu gue lagi pulang kampung!"

"Lo yakin percaya sama gue?" tanya Damar tak percaya, spontan alisnya terangkat tanda tidak yakin.

"Yakin, udah santay aja gausah kaku-kaku banget," balasnya. "Gue harus cepet nanti kemaleman warungnya tutup. Lo mau makan apa?" sambungnya menawarkan Damar.

"Samain aja kayak lo. Paling penting pake nasi!"

"Minumnya?" tanya Reyhan lagi.

"Samaain juga, tapi kalau ada jangan yang dingin!"

TENTANG DAMARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang