36 - THREAD TWITTER

65 7 10
                                    

CIE YANG UDAH KANGEN DAMAR, EH KANGEN PENULISNYA JUGA NGGAK SIH?

AKU HARUS MENYELESAIKAN NASKAH INI SAMPAI ENDING KARENA BERANI MEMULAINYA. 😭

TULISKAN NAMA KALIAN DI SINI SUPAYA AKU TAHU SIAPA SAJA YANG UDAH BACA.

TULIS BANYAK KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF!

LUPA ALUR, BACA ULANG DARI AWAL!

KALIAN PILIH CERITA INI SAD ENDING ATAU HAPPY ENDING? COBA VOTE DAN BERI ALASANNYA.

KALIAN PILIH CERITA INI SAD ENDING ATAU HAPPY ENDING? COBA VOTE DAN BERI ALASANNYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

36 - THREAD TWITTER

"Bahkan, saat kamu ingin menemukan ketenangan sekalipun. Justru yang kamu rasakan semakin tertekan karena keadaan memang menuntutmu untuk terus bertahan terlebih dahulu."

______

Tidak butuh waktu lama, motor yang dikendarai Reyhan akhirnya berhenti dan sampai di rumahnya. Reyhan masih mengajak Damar untuk tinggal di rumahnya untuk sementara waktu. Karena tidak mungkin rasanya jika membiarkan Damar mencari tempat tinggal lain dengan keadaannya yang sekarang. Lagipula, Reyhan dan keluarganya tidak pernah menuntut apapun, justru akan sangat senang jika dirinya tidak lagi sendirian.

"Ini gapapa, Rey gue tinggal di sini lagi?" tanya Damar canggung, meyakinkan keadaan.

"Iya gapapa di sini aja, nemenin gue biar gak kesepian. Lagian gue  juga seneng jadinya bisa ngobrol banyak hal. Anggap aja ini udah jadi rumah lo."

"Tapi sampai kapan?"

"Sampai kapanpun juga gapapa, kita berjuang bareng-bareng, ya. Gue bakal coba jelasin ke orangtua gue nanti."

"Makasih, ya. Gue gatau lagi harus bilang apa dan bales semua kebaikan keluarga lo selama ini."

"Kalem, kita udah lama kenal dan gue anggep nya udah lebih dari temen atau sahabat. Tapi keluarga," jelas Reyhan meyakinkan dipenuhi dengan senyum ketulusan.

Damar terdiam, tak bisa berkata-kata lagi. Pastinya jika dibolehkan, dia ingin menyampaikan banyak hal kepada Reyhan. Namun, sayangnya saat ini dirinya tidak ingin membuka suaranya, sebenarnya saat ini dirinya sedang menahan air matanya supaya tidak menetes. Sungguh, ia bersyukur karena mengenal orang baik seperti Reyhan.

"Ya udah ayo masuk aja, istirahat dulu. Supaya nggak jenuh nanti agak sore kita ke taman biar fresh!" ajak Reyhan, ada seulas senyum yang tergambar di pipi Damar saat itu juga.

_____________

Setelah selesai sholat, makan, dan berganti pakaian, Damar dan Reyhan duduk di ruang tamu. Keduanya duduk di depan televisi yang menyala. Namun, keduanya juga sedang membuka ponselnya masing-masing untuk beberapa hal yang biasa dilakukan. Entah membuka sosial media dan lainnya. Tiba-tiba saja saat Reyhan mengetahui pesan dari Rara, dirinya bergegas untuk membalas dan bersiap untuk pergi menemuinya.

TENTANG DAMARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang