04 - BIARKAN AKU SAJA

398 135 332
                                    


AYO FOLLOW AKUN INI DULU SEBELUM BACA.

KALAU UDAH JANGAN LUPA ABSEN DI SINI YA ASAL KOTA KALIAN MANA!

KLIK TOMBOL BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH DULU YA SEBELUM LANJUT!

NB : BIAR GREGET DENGERIN DULU LAGU DIATAS YA 😄

NB : BIAR GREGET DENGERIN DULU LAGU DIATAS YA 😄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB 4 - BIARKAN AKU SAJA

[Semua orang punya titik lemahnya masing-masing. Kamu tidak perlu bercerita ke semua orang tentang sakitmu, kamu harus yakin semua akan lekas membaik!]

*****

Waktu terus berlalu, namun Rara tak kunjung datang memberikan pertolongan. Dua orang lelaki masih terbaring di sana. Kepala Reyhan tak henti-hentinya memancarkan darah, kondisinya semakin parah. Sedangkan raut wajah Damar semakin pucat.

Hendra kembali masuk ke dalam rumah Reyhan dengan terburu-buru. Ia tak ingin kehadirannya dicurigai oleh orang lain. Segera mungkin ia mengangkat Damar dan membopongnya pergi dari sana, meninggalkan Reyhan yang masih terbujur lemah di lantai dengan kepala yang tak henti-hentinya mengeluarkan darah.

Hendra membuka pintu mobilnya lalu membawa Damar pergi secepatnya. Hendra tak ingin ada yang tahu bahwa ia adalah pelaku dari kejadian ini.

Hendra terus mengendarai mobilnya tanpa memperhatikan kondisi anaknya yang disandarkan begitu saja di sampingnya. Bahkan ia tak memperdulikan rambu lalu lintas, hingga membuat suasana jalan raya semakin tidak karuan.

Sesampainya di rumah ia segera memasukkan Damar ke dalam kamarnya. Lagi-lagi ia membiarkan anak semata wayangnya itu tergeletak begitu saja di atas lantai lalu mengunci pintu kamar rapat-rapat. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini.

"Nyusahin aja jadi anak!" gerutunya sebal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nyusahin aja jadi anak!" gerutunya sebal. "Sepertinya aku butuh refreshing sebentar, pergi ke bar mungkin bisa jadi alternatif pilihan," imbuhnya lalu pergi ke luar rumah begitu saja.

TENTANG DAMARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang