29 - OLIMPIADE

105 17 10
                                    

Vote dulu kawan, gabisa lanjut baca sebelum vote!

Buat yang belum follow ayo segera, beberapa bab akan di privat!

Kalian sudah menanti ini update sejak kapan? Tulis jam berapa kalian baca bab ini!

•••

Biasanya kalau belum komen bakal mager lanjut:)

Coba tebak, Kira-kira cerita ini akan end sampai bab berapa?

Coba tebak, Kira-kira cerita ini akan end sampai bab berapa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB 29 - OLIMPIADE

"Bukan masalah ketika kamu memilih rehat sejenak. Karena memulihkan kondisi juga bentuk apresiasi terhadap diri sendiri."

__________


Semalam sudah Damar tertidur di rumah Reyhan. Karena sehabis sholat isya, Reyhan berhasil membuat Damar bercerita banyak hal sampai membuatnya tertidur di ranjangnya. Reyhan senang, karena setidaknya ia telah berhasil mengabulkan permintaan arahan Rara. Meski saat itu dia belum tau alasannya.

Saat ini, Damar masih tertidur dengan pulas. Sehabis sholat shubuh tadi, dirinya bilang merasa kurang enak badan dan pusing. Reyhan membiarkan sahabatnya yang satu itu tertidur kembali dengan lelap.

Jam sudah menunjukkan pukul enam lebih tiga puluh menit. Mau tidak mau, akhirnya Reyhan membangunkan Damar sebisa mungkin.

"Dam, bangun weh. Hari ini lo harus berjuang!" Reyhan mengguncang tubuh Damar yang masih terlihat lemas. Bisa dilihat dari tampilan kedua matanya yang mirip mata panda.

Hari ini adalah saat yang paling ditunggu oleh SMA Lentera Bangsa. Sebuah perjuangan akan kembali dilakukan oleh para siswa terpilih untuk mengikuti Olimpiade yang sudah dijadwalkan.  Termasuk juga Damar, yang saat ini masih tertidur. Reyhan ingat hal ini karena kemarin Rara telah bercerita.

Menit berikutnya akhirnya Damar terbangun. Dirinya nampak kebingungan melihat sekitar, sorotan matanya seperti dipaksa untuk terbuka.

"Eh, lo aja deh yang berangkat gantiin posisi gue," suruhnya masih dengan keadaan setengah sadar, "gue belum siap ketemu orang-orang," tambahnya. Namun, hanya dibalas Reyhan dengan tatapan kosong.

"Loh, gue ga bisa. Gue masih cuti sekolahnya," sanggah Reyhan seadanya.

"Ehm, yaudahlah batalin aja Olimpiade nya. Gue minta tolong buatin surat. Lagi gak mood sekolah, apalagi ngerjain soal, atau Olimpiade!" Bukan segera bangkit justru dengan cepat Damar menenggelamkan wajahnya kedalam selimut.

Reyhan semakin bingung, ada apa yang terjadi dengan sahabatnya yang tiba-tiba jadi malas ini. Hal aneh yang baru kali ini terjadi, apalagi bagi seorang Damar yang terkenal nomer satu dengan kejeniusannya.

TENTANG DAMARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang