Akhirnya bisa update lagi, makasih buat yang mau mampir.
Tinggalkan vote dulu, yap!
Jangan lupa spam komentar tiap paragraf supaya aku cepat update.
•••
Ada yang ingin kamu sampaikan?
Satu kata untuk cerita ini!
BAB 28 - SAHABAT SELAMANYA
"Bukan masalah jika kamu ingin menyerah, tapi coba pikirkan lagi baik-baik sebelum keadaan bertambah samakin pelik!"
__________
"Btw, kalian udah sholat maghrib semua belum?" tanya Reyhan setelah beberapa menit mereka terdiam.
Hampir saja Damar menjawab, namun Bi Surti datang dengan tiba-tiba dan membawa nampan yang berisi tiga gelas es teh. Mungkin ada salah satu yang tidak terlalu manis, sesuai dengan pesanan Damar.
Bi Surti kemudian pergi dan kembali ke dapur, setelahnya ia memilih istirahat di kamar.
Damar mengangkat gelas yang berisi es teh, kemudian ia meminumnya. "Aku belum sholat maghrib, astaghfirullah," tambahnya setelah tadi di sela, Damar menepuk jidatnya.
"Yaudah yok bareng, kita sholat jamaah. Damar yang jadi imam, ya?" Kedua alis Reyhan terangkat, seperti biasa dia selalu mundur jika menjadi imam. Belum siap, katanya.
"Hais, sekali-sekali lo yang jadi imam, cowok masa gitu," sahut Damar cepat. "Rara aja yuk yang jadi imam, haha" imbuhnya dengan nada bercanda.
"Mana boleh, makin ngadi-ngadi aja nih bocah," bantah Reyhan emosi.
"Aih, udah-udah berdebat aja. Gue lagi gak boleh sholat, hehe. Kalian sholat aja sana berdua. Kalau gitu gue langsung pulang dulu, ya. Kasihan Ibu gue sendirian di rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG DAMAR
Teen Fiction"𝙳𝚞𝚗𝚒𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚓𝚊𝚑𝚊𝚝, 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚍𝚒𝚕𝚊𝚝𝚒𝚑 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚔𝚞𝚊𝚝." ~ 𝓣𝓮𝓷𝓽𝓪𝓷𝓰 𝓓𝓪𝓶𝓪𝓻 ••• "Apa boleh Damar peluk ayah buat pertama dan terakhir kalinya?" tanya Damar putus asa. Pria itu menatap Damar dengan...