37 - SEBUAH SOLUSI

132 21 6
                                    

😭😭😭 PROJECT INI UDAH HAMPIR LUMUTAN

AKHIRNYA BISA BALIK NULIS LAGI

YUK LANGSUNG BACA!

WAIT AKU PROMOSI BUKU DULU KAMU HARUS BELI!

WAIT AKU PROMOSI BUKU DULU KAMU HARUS BELI!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

37 - SEBUAH SOLUSI

"Karena setiap masalah akan selalu ada solusinya masing-masing. Jangan terlalu khawatir asalkan mau berusaha menyelesaikan nya dengan semaksimal mungkin!"

__________

Rara melirik jam tangan nya, memperhatikan bahwa ternyata sudah pukul dua siang. Tepat saat itu juga dirinya dan Reyhan sampai di rumah Lintang.

Berharap kali ini usahanya berjalan dengan lancar. Sehingga Lintang dan sekeluarga bisa berusaha memahami keadaan. Meski berulangkali rasa cemas dan ragu membuat Rara dan Reyhan mengurungkan niat tersebut. Namun, siapa lagi yang bisa menolong Damar.

___________

Sudah satu jam lebih Damar berada di dalam kamar mandi dengan keadaan terkunci. Jangan lupakan shower yang masih terus menyala, juga aliran darah yang masih menetes dari bagian-bagian yang dilukai dirinya sendiri.

Damar yang awalnya tadi masih dalam keadaan sadar, kini kedua matanya telah terpejam perlahan. Tubuhnya mulai menggigil dan kedua tangannya semakin erat memeluk lututnya.

Ya, untuk sementara semua itu sudah tak lagi ada rasanya. Karena jauh lebih melelahkan jika terus menerus menjadi orang yang selalu disalahkan, meski pada kenyataannya dirinya tak pernah tahu dan menjadi bagian atas kesalahan tersebut.

___________

Hendra berusaha untuk tenang, namun tak pernah ia dapatkan ketenangan itu. Karena semakin hari media sosial dan bergam media nasional semakin menyebarluaskan informasi terkait kesalahan yang dia lakukan. Bahkan, sekarang ini rasanya tidak mungkin jika terus menghindar. Seberapa jauh dia pergi, jejaknya tetap akan terus ditelusuri.

"Sudahlah, lebih baik kamu menyerah saja dan kembali ke Indonesia. Nyatanya di sini juga tidak membuatmu aman, kan? Jejak digital lebih canggih sekarang!" ujar seorang pria yang menjadi rekan kerja Hendra di Singapura, sarannya justru demikian.

"Emang gaada cara lain, ya?"

"Sementara waktu gak ada, karena menurutku masalahnya terlalu rumit."

"Kayaknya emang bener, aku harus pulang dan menyerahkan diri ke kepolisian."

"Ya, sudah saatnya seperti itu. Jujur aku juga nggak enak, tapi aku juga nggak yakin kalau terus terusan kamu bersembunyi di sini."

"Baiklah, mungkin beberapa hari lagi aku akan pulang ke Indonesia untuk mempertanggung jawabkan segalanya."

TENTANG DAMARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang