07 - PELAMPIASAN

293 111 440
                                    


SAMPAI JUGA DI CHAPTER 7, KALIAN APA KABAR?

SPAM KOMENTAR TIAP PARAGRAF! WAJIB

PENCET BINTANG DI POJOK DULU YA SOB, BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT NULISNYA

PUTAR DULU LAGU DI ATAS SUPAYA LEBIH TERASA BACANYA!

PUTAR DULU LAGU DI ATAS SUPAYA LEBIH TERASA BACANYA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB 7 - PELAMPIASAN

[Terkadang, diam adalah cara terbaik untuk menyembunyikan segalanya. Karena beberapa di antara mereka hanya bisa mendengar tanpa memahami apa yang akan kita ceritakan.]

***

Lintang merasakan ponsel di dalam sakunya bergetar. Secepat mungkin ia mengambil dan memeriksa notifikasi yang muncul di layarnya. Sebuah panggilan sudah siap untuk menanti jawaban.

"Hallo, gimana berhasil?" sambut suara dari ujung telepon.

"Hampir berhasil, tapi masalah besar datang, Om!" balas Lintang dengan sedikit berbisik, seperti ada yang sedang dirahasiakan.

"Cepet ke sini, om tunggu sampai pukul sembilan kalau kamu belum datang bersiaplah menerima resikonya!" ancamnya lalu dengan segera menutup panggilan.

Lintang menatap layar ponselnya, setelah mengakhiri telepon ia bergegas membuka aplikasi whatsapp. Sudah tertera banyak notifikasi pesan yang belum ia buka sejak berangkat tadi.

Whatsapp
XI MIPA 1 (SMA Lentera Bangsa)

Afandi
@Lintang, lo kemana woy. Dicariin bu Netta

Septian
@Lintang, jangan lupa sama pesan bu Netta kemarin.

Okta
@Lintang, buruan ke sekolah!

Sindy
Lintang masih off kayaknya, yaudah biarin aja penting kita udah ngabarin.

Septian
@Rara, @Reyhan, @Damar, mereka juga ke mana ini. Bisa barengan gaada di kelas.

Rara
Maaf temen temen, tolong izinin ke bu Netta, gue masih di rumah sakit jagain Reyhan. Kalau ada apa apa kabari lagi. Orangtua Reyhan belum pulang, masih berusaha buat gue hubungi. Kondisinya juga semakin parah.

Septian
Oke, ra ntar gue sampein.

Lintang mengacuhkan pesan di grup. Ia tak peduli dengan apa yang sedang terjadi. Yang harus ia lakukan sekarang adalah segera menuju markas. Ada sesuatu yang jauh lebih penting di sana.

TENTANG DAMARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang