24 - SAYUR SOP

123 28 42
                                    

SEPERTI BIASA JANGAN LUPA VOTE DULU

SIAPIN KOMENTAR TIAP PARAGRAF

SEMAKIN BANYAK KOMENTAR SEMAKIN CEPAT UPDATE

•••

JANGAN LUPA FOLLOW AKU DI SINI catatanbungsu

JANGAN LUPA FOLLOW AKU DI SINI catatanbungsu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB 24 - SAYUR SOP

"Sekalipun kamu salah, bukan berarti kamu selamanya akan salah. Karena ketika kamu mau berusaha, maka semuanya akan membaik dengan perlahan."

__________

Damar dan Rara terus mengendarai sepeda motornya masing-masing. Saat berada di pertigaan keduanya harus berpisah karena arah pulang ke rumah mereka berlawanan. Damar belok ke kanan dan Rara ke kiri.

Saat sampai di rumah, Damar langsung mematikan mesin motornya di depan gerbang. Hendra akan marah besar jika Damar membawa motornya dengan keadaan menyala ke dalam. Meski sebenernya saat ini belum waktunya Hendra pulang. Ini masih jam kantor. Kemungkinan sekitar tigapuluh menit lagi Hendra datang.

Damar memanfaatkan waktu tersebut sebaik mungkin. Ia masuk ke dalam rumah menggunakan kunci cadangan yang selalu ia bawa pergi kemanapun. Damar harus segera mengurut kakinya yang masih sakit. Selain itu ia juga harus segera membereskan rumah dan memasak untuk makan malam nanti. Meski Hendra tak pernah mau makan masakannya, tapi Damar tetap memasak untuk jaga-jaga.

__________

"Eh, baru pulang anak Ibu. Gimana sekolahnya hari ini?" sambut Shalma kepada Rara yang datang dengan wajah datar.

"Iya, Bu. Agak capek hari ini," jawab Rara kemudian menyalami ibunya itu.

"Lah, kok gitu. Harusnya selalu semangat dong. Yaudah sana makan dulu, siapa tau jadi semangat lagi nanti."

Rara melirik meja makan yang ternyata sudah tersaji menu-menu masakan yang dia sukai. Sekarang Rara tersenyum lebar, sepertinya moodnya langsung naik dan membaik.

Rara melepas tas dan sepatunya, lalu mengganti seragam sekolah dengan kaos berwarna biru muda.

"Kabar Reyhan gimana, nak?" tanya Shalma tiba-tiba, spontan membuat Rara mengerutkan kedua alisnya.

Pertanyaan Shalma membuat Rara tersedak. Kemudian Rara mengambil air putih dan meminumnya untuk meredakannya.

Glup

Rara menelan makanan dan minumannya. Lalu melanjutkan pembicaraan.

"Belum masuk sekolah, Bu. Kabar terakhir kemarin sudah membaik."

TENTANG DAMARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang