[novel] [end] ✔✔✔
Hanya dari kesalahan nomor saja membuat pemuda bernama Mark Leonardo Affandi, dekat dengan perempuan bernama Yeri Bullan Navia. Kedetakan mereka bukan sekadar manis-manis saja. Bahkan Mark rela merasakan sesak kala topik kehidup...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
caption:punya kakak bawel banget. apalagi kalau lagi jatuh cinta😡
btw, nemenin kakak @yerimooon tersayang belanja nih, karena kasian ALONE. ye bang @se_hunaga.hr💗
Mark baru saja melihat Ig story Jeno saat sebuah suara menginterupsi dirinya. Diletakan hpnya pada meja bar tanpa menutup aplikasi instagramnya, lalu segera membuat pesanan untuk seorang gadis berseragam SMA.
Hare yang kebetulan sedang membantu lantas berbicara pada sang abang, "Cantik nggak, Bang, menurut lo?"
Mark mengabaikan Hare dan terus melanjutkan membuat secangkir cappuccino.
"Bang, gue bukan mau comblangin lo, jangan ge-er. Dia itu temen sekolah gue. Namanya Karina." Hare lanjut bercerita seputar gadis itu. Mark mendengarkan acuh tak acuh. Pikirnya, sangat tidak penting info tersebut bagi dirinya.
"Sayang ya, Bang. Sebaik dia malah dikhianati sama si brengsek. Ya kata temen-temen gosip gue sih gitu. Gue 'mah kalau bisa dapetin dia, nggak akan gue lepas. Bakal gue kasih puisi romantis tiap hari."
"Gaya-an deh. Bikin puisi tema guru aja mikirnya tiga hari berturut." Langkah Mark menuju meja gadis tadi, yang kata Hare bernama Karina.
Hare tertawa dalam tempatnya.
Suara lain masuk pada indra pendengaran Mark seketika itu juga.
"Eh, lo samperin sana. Sendirian dia kasian. Mana cantik pula."
"Lo deh. Gue nggak demen anak kecil."
"Kecil-kecil gitu dia cantik, geblek."
Suara-suara dari meja sebelah membuat Mark menahan emosi untuk tidak melempar minuman dalam nampannya, ke wajah om-om tua itu. Dia melirik arah Karina yang juga gelisah mendengar kalimat kotor mereka. Setelah meletakan pesanan, Mark kembali pada bar. Dia mengambil hpnya lalu berjalan kembali ke meja Karina. Menarik kursi di depan gadis itu, dan fokus memainkan hpnya.
Om-om disana mulai menggosipi Mark sebagai pacarnya, alhasil tidak jadi untuk menemani Karina karena sudah ada pawangnya. Mark sama sekali tak menggubris bahkan sengaja menghalangi pandang Karina agar tidak bertatapan dengan meja itu.
Hare melihat hal itu lantas mengirim pesan pada sang abang.
Hareza Gans Bang, lo ngapain dah? Mau pdkt ya? Serius?
Mark melirik arah Hare setelah membaca pesan pada pop up. Dia mengetikan balasan segera.
Onyourm__ark Numpang duduk. Gantiin gue bentar ye. Sampai om jelek meja sebelah out.
Hareza Gans Ok. Si gans ini paham, Bang. Lanjutkan!
Mark tak tau lagi harus membuka aplikasi apa. Dia melirik dengan ujungan matanya pada Karina. Gadis itu sedang sibuk menulis catatan yang dicontonya dari tablet. Sesekali juga dia menyeruput cappuccino-nya, dan memakan friench fries-nya.
