7. Khawatir

3.1K 395 55
                                    

Jangan pergi, aku takut - New Vihokratana

***

"kak Te!!!"

Teeeeee

Telinga Tay tiba-tiba mencengung

Teeeeeee

"Aaahhh" Tay memejamkan matanya dengan kuat karena sebuah suara yang membuat seluruh tubuh nya kehilangan fungsi

Semua tas belanja bawaan Tay terjatuh dari tangan Tay

Teeeeee

Tay menutup kedua telinga nya, berharap suara itu menghilang dari pendengaran nya

Te?

"Aaahhhhh" Tay meremas telinga nya dengan kuat, suara itu terus muncul dan membuat telinga Tay terasa sakit, begitu juga dengan dada nya

Sebuah tangan yang menepuk pundak Tay berulang kali mengalihkan pandangan Tay

"Kak Tay? Kak Tay gapapa??? Kak Tay sakit?" Tanya New dengan khawatir

Tay terdiam. Mata nya tertuju ke New yang kini memegang pundaknya dan menatap Tay dengan tatapan khawatir

New mengerjap beberapa kali, memerhatikan Tay lekat

Kenapa gue ngerasa gak asing? Kenapa- New gak asing

New yang melihat Tay masih menahan rasa sakitnya dan membuat New makin khawatir

Tadi New memanggil Tay untuk bertanya apakah Tay juga mau membeli ice cream atau tidak. Tapi yang New lihat selanjutnya membuat New berlari ke arah Tay dengan perasaan khawatir. Tay kesakitan, lagi.

Tangan New bergerak mengelus punggung Tay dengan pelan dan lembut

"Kak? Masih sakit?" Tanya New dengan ragu

New bisa lihat saat ini Tay sedang menatap nya lekat, tak lepas sedikit pun sejak tadi

"Kak Tay? Kenapa? Kenapa liatin aku gitu? Aku ada salah?" Tanya New lagi

Tay yang mendengar itu akhirnya mendapatkan kembali kesadaran nya

Tay menggeleng pelan dan berdeham "Gue gapapa"

Tay menunduk mengambil tas belanjaan nya yang terjatuh "lo udah selesai beli ice cream?"

Tay berusaha bersikap se normal mungkin. Rasa sakit dan suara yang tadi ia dengar juga sudah menghilang tepat saat New datang

New menatap Tay bingung. Baru saja tadi Tay terlihat kesakitan, tapi sekarang bisa-bisanya Tay bersikap seperti tak terjadi apapun tadi

"Kak? Kak Tay bener udah gapapa? Gak sakit?" Tanya New lagi untuk memastikan tanpa menjawab pertanyaan Tay tadi

Tay menatap New sebentar, dan mengangguk "Gapapa, tadi cuma pusing"

"Bener?" Tanya New yang masih tak percaya

Tay menghela nafasnya "Iya New. Lo udah selesai?"

Tay mencoba mengalihkan pembicaraan, Tay tak ingin membahas hal yang belakangan ini terus menimpa dirinya

New menghela nafasnya panjang, New tau kalau Tay tak ingin membahas itu lagi

"Gak jadi kak, lagi gak mood" jawab New

"Bener?" Tay memastikan lagi

New mengangguk. Memang sekarang New sudah tak ingin apapun

Tay mengangguk mengerti "Yaudah, sekarang pulang"

Badass Brothers (Book 2) | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang