46. Papa

2.5K 269 81
                                    

Update ketiga
Happy Reading 💙

*

*

Aku disini, sama kamu, selalu - Tay Tawan Vihokratana

***

New mengelus punggung Tay yang masih memeluk nya erat

"Te.. aku gapapa"

Tay menggeleng lemah "Hin.. kamu pasti kesakitan ya? Sakit ya Hin??"

New menggeleng "gak Te. Gak sesakit itu"

"Hin.."

"Te.. katanya aku harus kuat. Kamu bilang itu tadi. Kita hadapi ini bareng, itu kan kata kamu tadi??"

"Tapi aku benci kamu sakit, Hin"

"Te.."

"Hin.. cukup dulu aja aku liat kamu sakit. Cukup dulu aja aku liat kamu terbaring di ranjang rumah sakit. Aku mohon-- aku mohon jangan lagi.."

New menggertakkan giginya, New berusaha keras untuk menahan tangis nya agar tak pecah

New merasakan hancurnya Tay juga. New juga tak ingin sakit lagi dan terbaring di ranjang rumah sakit lagi. Cukup di masa lalu ia terbaring lemah

"Te.. aku sekarang gapapa. Aku masih baik-baik aja"

"Hin.. sayang.. aku disini sama kamu"

New mengangguk "iya, aku tau"

Arm yang menyaksikan semua itu juga ikut meneteskan air mata nya. Arm tak tega melihat Tay dan New yang terus saja dipermainkan oleh takdir

Kenapa takdir begitu tega kepada kalian yang hanya ingin bersama karna cinta. Batin Arm

"Tay.. New.. aku tau ini terlalu menyakitkan untuk mengetahui kenyataan ini. Tapi masalah ada untuk di hadapi kan? Jangan terlalu larut dengan kesedihan. Ayo lalui ini bersama" ujar Arm lembut

Tay mendengar itu, tapi ia masih tak ingin melepaskan New dari pelukan nya

"Te.."

"Hin.. biar aku peluk kamu sebentar. Aku-- aku butuh kamu"

New menghela nafasnya dan menoleh ke arah Arm, memberikan tanda ke Arm untuk tetap diam seperti ini untuk beberapa saat

Arm mengangguk mengerti dan memberikan waktu kepada Tay dan New untuk meredakan perasaan sedihnya

***

Arm menatap Tay dan New yang duduk di depannya dengan perasaan campur aduk. Arm merasa iba dengan nasib keduanya, tapi Arm merasa bersyukur juga karena mereka memiliki satu sama lain, Arm merasa Tay dan New pasti bisa melewati ini semua

"Bisa gue ngomong sekarang??" Tanya Arm yang akhirnya memecah keheningan

Tay dan New mengangguk lemah

"Jadi-- New memang masih memiliki penyakit jantung yang sama seperti dulu. Tapi ini belum terlalu parah.. gue bilang belum karena kelak bisa aja ini akan menjadi sangat fatal" ujar Arm pelan

Arm memperhatikan Tay dan New bergantian untuk melihat reaksi Tay dan New

Tay menggertakkan giginya, menahan rasa sedih, dan rasa kesal nya

New menghela nafasnya panjang. Ia tau ini akan terjadi. New sudah bisa menebak nya

Arm merasa sedikit lega karena Tay dan New terlihat tenang walaupun Arm tau keduanya merasa sedih

Badass Brothers (Book 2) | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang