29. Love is Love

3.2K 386 110
                                    

Aku tanpa kamu sama dengan mati. Hidupku gak ada artinya - New Vihokratana

***

New membuka matanya dengan cepat saat tiba-tiba ia teringat akan Tay

Jantung New berdebar. New takut, takut jika kemarin malam hanyalah mimpi nya saja. New takut itu semua hanyalah halusinasi nya saja

Tapi New bisa bernafas lega, karena saat ini ia bisa melihat Tay yang ada di depannya, memeluknya dengan erat

New tersenyum, melihat Tay yang masih tertidur lelap dengan senyuman di wajahnya. Itu adalah hal yang sangat jarang New temui

"Ternyata kamu nyata, kamu bukan halusinasi aku" bisik New

New meraih pipi Tay dan mengelusnya lembut, membuat Tay mengernyit

Tay memang orang yang sangat mudah bangun dari tidurnya jika ada sedikit saja gangguan

Perlahan Tay membuka matanya, dan senyuman Tay semakin melebar melihat New yang kini dalam pelukannya dan menatap dirinya

"Pagi, Te" sapa New

Tay mengangguk dan menunduk untuk mengecup bibir New singkat

New mendelik kaget, tapi selanjutnya tersenyum

"Pagi, Hin" sapa Tay balik

"Nakal banget" New memukul dada Tay pelan

Tay tertawa "Biar kamu gak ngambek karna gak dikasih morning kiss"

New ikut tertawa mengingat dulu dirinya yang selalu meminta cium

"Kamu kenapa udah bangun, Hin?"

Tay menunduk, menatap New sambil mengelus pipi New lembut

"Iya, soalnya aku takut kamu cuma mimpi aku aja. Aku takut kemarin itu cuma halusinasi aku. Jadi aku ke bangun karna inget kamu"

Tay tersenyum karena tau kekhawatiran New

"Gak Hin, kamu gak mimpi. Aku beneran disini, sama kamu"

New tersenyum. Tapi senyuman New tiba-tiba menghilang karena teringat sesuatu

"Tapi Te.."

"Hmm? Tapi kenapa Hin?"

New menghela nafasnya dan mendorong tubuh Tay menjauh. New menatap Tay cukup lama

"Kenapa kamu liatin aku gitu Hin?" Tay kembali mengelus pipi New

"Te.."

"Hmm?"

"Kamu kakak aku" New menatap Tay lekat

Tay terdiam, menatap New sendu. Tay baru menyadari kenyataan itu

Keduanya saling menatap tanpa berbicara sedikitpun untuk beberapa saat

"Hin.. kita saudara tiri"

New menggeleng "Kita hanya beda ibu"

Tay kembali terdiam. New memang benar. Mereka mungkin berbeda ibu, tapi kenyataan mereka memiliki satu ayah tak bisa mereka hindari

"Hubungan kita salah Te"

"Hin.."

"Te, bukankah kita gak seharusnya bersama?"

"Hin.."

New menatap Tay sendu, matanya mulai berkaca-kaca

Tay yang melihat itu menghela nafasnya

"Hin, kita bahas ini nanti ya?"

Badass Brothers (Book 2) | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang